Grand Indonesia
Grand Indonesia (atau biasa disingkat GI) merupakan sebuah pusat perbelanjaan di kompleks Segitiga Emas Jakarta, Tanah Abang dan Menteng, Jakarta Pusat yang dibuka pada tahun 2007, oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ini merupakan sebuah kompleks multi-guna yang terdiri dari pusat perbelanjaan (Grand Indonesia), gedung perkantoran (Menara BCA), apartemen (Kempinski Residence) dan Hotel Indonesia Kempinski. Grand Indonesia terdiri dari tiga bagian: East Mall, West Mall dan sebuah jembatan penyebrangan orang yang menghubungkan kedua bagian tersebut, menjadikannya sebagai mal terbesar di Jakarta Pusat, terbesar kedua di Jakarta setelah Mal Kelapa Gading di Jakarta Utara, dan terbesar keempat di Indonesia setelah Pakuwon Mall Surabaya dan Tunjungan Plaza di Kota Surabaya, Jawa Timur. Skybridge tersedia di lantai 1, 2, 3, 3A, dan 5. Sebuah foodcourt yang terdapat pada West Mall yang bernama Foodprint berada di lantai 5. West Mall Grand Indonesia telah dibuka untuk umum pada April 2007. Pada tanggal 9 Januari 2017, majalah bisnis asal Amerika Serikat Forbes, memasukan Grand Indonesia dalam daftar lima pusat perbelanjaan terbaik di Jakarta.[1] HiburanCrossroads of the WorldPada awalnya Grand Indonesia Memiliki sebuah area yang dinamakan Crossroads of the World yang merupakan karya Legacy Entertainment. Di area ini terdapat 4 district yaitu Entertainment District, Fashion District, Garden District dan Market District. Tetapi di 2011, lantai 5 Market District dan setengah porsi Garden District digantikan dengan Toys Kingdom dan Ace Hardware. Pada 2013, banyak dekorasi district nya dihilangkan untuk tempat tenants dan pada 2017 Crossroad of the World dihilangkan dari wajah mall nya dan setengah Entertainment District, Fashion District dan Lantai 2 Garden District yang dipertahankan. Dancing FountainGrand Indonesia juga terdapat sebuah keunikan yaitu terdapat pertunjukan air mancur musikal yang bernama Dancing Fountain (tadinya dinamakan "Fountain Show") yang berlokasi di Fountain Atrium West Mall lantai 3A dan 5 dan berlatar seperti Rockefeller Center yang berada di New York City. Lagu yang ada terdapat di show ini seperti Theme From New York New York dan pengunjung bisa menemukan beberapa variasi show mulai dari Andrew Lloyd Webber Medley dan Rhapsody In Blue yang dimainkan setiap saat sedangkan Trans Siberian Orchestra Christmas dan Sleigh Ride dimainkan pada bulan November hingga Januari. Sebelum nya ada lagu Imlek yang dimainkan pada bulan februari hingga maret tetapi sejak 2011, lagu nya tidak dimainkan lagi. Dancing Fountain dipertunjukkan setiap 3 jam sekali pada weekend dan libur nasional yang dimulai pukul 2, pukul 5, dan pukul 8. Air mancur ini dibuat oleh perusahaan air mancur asal Florida, Amerika Serikat yaitu Waltzing Waters. Grand Indonesia menggunakan air mancur tipe Liquid Fireworks dengan 9 Section models. Hal lain yang menjadi keunikan adalah Grand Indonesia menjadi satu-satunya di Indonesia dimana terdapat produk air mancur buatan Waltzing Waters. Fountain AtriumFountain Atrium merupakan ruangan dimana terdapat Dancing Fountain, selain digunakan sebagai tempat pertunjukan Dancing Fountain, tempat nya juga digunakan sebagai tempat untuk pameran dan acara concert. Ruangan ini berdesain ala Amerika, terlihat dari bentuk pilar dengan motif lampu, kemudian terdapat layar projector yang digunakan untuk film gambar-gambar new york dan media periklanan. lukisan atap menggambarkan gedung-gedung di jalanan New York dan gedung Rockefeller Center, di dalam juga ada patung ikonis di dalam kolam air mancur yaitu patung Prometheus Rockefeller yang terdapat di New York. Semenjak 2009, facade khas Time Square dihilangkan oleh tenants untuk menyesuaikan toko mereka dan di 2011, layar projector dihilangkan untuk layar LED yang panjang yang dibuat oleh Ilumin8 dan tidak memainkan film gambar-gambar new york lagi. Di december 2017, foodcourt baru yang dinamakan FoodPrint dibangun di lantai 2 Fountain Atrium, ini menyebabkan Fountain Atrium menjadi tidak segelap dulu saat Dancing Fountain dan merusakin ambience New York nya dan di 2019, patung Prometheus ikonik dihilangkan untuk layar LED yang lebih besar. Galeri Indonesia KayaGaleri Indonesia Kaya adalah salah satu atraksi hiburan yang terletak di lantai 8 West Mall, yang menampilkan kekayaan dan keberagaman alam dan budaya Indonesia—mulai dari cerita rakyat, masakan tradisional dan kekayaan fauna—lewat sentuhan teknologi canggih. Di tempat ini, para pengunjung akan menjelajahi seluruh nusantara secara virtual, melalui layar-layar raksasa dengan teknologi berbasis realitas berimbuh (augmented reality (AR)). Dengan teknologi itu, perangkat lunak pada layar-layar tersebut dapat berinteraksi dengan para pengunjung, sehingga memberi kesan impresif. Selain itu, Galeri Indonesia Kaya juga memiliki sebuah auditorium berkapasitas 150 penonton untuk berbagai pertunjukan kesenian.[2] Kasus logoKasus ciptaan turunan logo Grand Indonesia terjadi dua kali. Kasus yang pertama terjadi pada 2010 dan kedua terjadi pada 2021. Pada April 2010, keluarga besar Henk Ngantung menggugat Grand Indonesia atas logo mal tersebut, yaitu siluet Monumen Selamat Datang dengan warna emas. Kuasa hukum keluarga Henk, Andy Nababan telah beberapa kali mengingatkan Grand Indonesia untuk tidak menggunakan siluet Monumen Selamat Datang sebagai logonya tanpa izin keluarga besar Henk Ngantung. Namun, pihak Grand Indonesia tidak menggubris peringatan tersebut, dengan alasan "logo terinspirasi murni dari patung".[3] Patung tersebut telah terdaftar di pangkalan data DJKI pada 2010.[4] Pada Januari 2021, keluarga Henk menuntut lagi Grand Indonesia yang masih menggunakan patungnya sebagai logo, yaitu siluet Monumen Selamat Datang dalam lingkaran merah. Alhasil, Grand Indonesia harus membayar ganti rugi sebesar Rp1 miliar kepada keluarga besar Henk Ngantung.[5] Insiden
Galeri
Referensi
Pranala luar |