Gerrit merupakan fork dari Rietveld, perkakas peninjauan kode yang lain. Nama dari kedua perkakas tersebut berasal dari nama seorang arsitek berkebangsaan Belanda, Gerrit Rietveld.[1][2]
Sejarah
Pada tahun 1995, Perforce Software mengembangkan aplikasi version control system yang bernama Perforce. Aplikasi ini digunakan oleh perusahaan untuk mengelola proyek pengembangan perangkat lunak skala besar. Aplikasi ini dapat memantau perubahan source code dan file binary dalam proyek pengembangan perangkat lunak.
Google memutuskan untuk menggunakan Perforce, kemudian mengembangkannya menjadi aplikasi baru yang bernama Mondrian. Banyak karyawan Google yang merasa terbantu dengan aplikasi ini, namun Mondrian tidak bersifat open source. Oleh karena itu, Guido van Rossum mengembangkan Rietveld, versi open source dari Mondrian. Rietveld menggunakan Subversion version control, Google App Engine dan ditulis dalam bahasa pemrograman Python.
Komunitas pengembang Linux mengembangkan version control system baru yang bernama git. Git menjadi populer, hingga Google memutuskan untuk menggunakan git sebagai version control system dalam Android Open Source Project (AOSP). Karena banyak karyawan Google yang sudah terbiasa menggunakan sistem Mondrian, diperlukan suatu aplikasi version control baru yang memiliki fungsionalitas seperti Mondrian, namun menggunakan sistem Git. Mereka memutuskan untuk memodifikasi Rietveld, mengubahnya dari sistem Subversion menjadi git. Hasil modifikasi ini digunakan untuk menunjang proyek AOSP.
Modifikasi Rietveld ternyata sudah jauh berbeda dari versi awalnya, sehingga diperlukan nama baru untuk membedakannya. Dipilihlah nama baru Gerrit. Nama ini diambil dari nama arsitek Belanda, Gerrit Rietveld.[3]
Gerrit 2.x
Kemudian, pada versi 2.x. Gerrit ditulis ulang dari bahasa Python ke bahasa Java (dalam J2EE servlet) dan database SQL.
Gerrit 3.x
Pada versi 3.x , database SQL diganti menjadi database NoteDB, sedangkan seluruh metadata disimpan dalam bentuk repositori git. Komponen UI diganti dari Google Web Toolkit[4] menjadi Polymer.[5][6]