Gereja Katolik Lama
Istilah Gereja Katolik Lama berawal mula pada kelompok-kelompok yang memisahkan diri dari Gereja Katolik Roma terkait doktrin tertentu, yang utamanya terkait dengan otoritas kepausan. Gereja-gereja tersebut tidak berada dalam komuni penuh dengan Tahta Suci di Roma, tetapi Serikat Gereja-Gereja Katolik Lama Utrecht berada dalam komuni penuh dengan Komuni Anglikan[1] dan anggota Dewan Gereja-Gereja Sedunia.[2] Pembentukan komuni Katolik Lama di Jerman, Austria dan Swiss dimulai pada 1870 di sebuah pertemuan publik yang diadakan di Nuremberg dibawah kepemimpinan Ignaz von Döllinger, menyusul Konsili Vatikan Pertama. Empat tahun kemudian, suksesi episkopal didirikan dengan konsekrasi dari seorang uskup Katolik Lama Jerman oleh seorang prelate dari Gereja Utrecht. Sesuai dengan "Deklarasi Utrecht" 1889, mereka memakai tujuh doktrin dan konsili ekumenikal pertama yang dirumuskan sebelum 1054, tetapi menolak komuni dengan paus dan sejumlah praktik dan doktrin Katolik Roma lainnya. Kamus Gereja Kristen Oxford menyatakan bahwa sejak 1925 mereka mengakui ordinasi Anglikan, bahwa mereka telah memiliki komuni penuh dengan Gereja Inggris sejak 1932 dan mengambil bagian dalam ordinasi uskup-uskup Anglikan.[3] Istilah "Katolik Lama" pertama kali digunakan pada 1853 untuk mendeskripsikan para anggota Tahta Utrecht yang tidak disahkan otoritas kepausan. Kemudian, umat Katolik yang tidak setuju dengan doktrin Infalibilitas yang dibuat oleh Konsili Vatikan Pertama (1870) tidak memiliki uskup dan bergabung dengan Utrecht untuk membentuk Serikat Utrecht. Lihat pulaGerejaGerakan
TokohReferensi
Pranala luarSerikat Utrecht
Serikat gereja-gereja dependen Utrecht
Pranala lain
Daftar pustaka
Bacaan tambahan
|