Genetika konservasi merupakan ilmu antardisiplin bagian dari genetika populasi yang bertujuan untuk memahami dinamika gen dalam suatu populasi untuk tujuan pengelolaan sumber daya alam, konservasi keragamaan genetik, dan pencegahan kepunahan suatu spesies. Genetika konservasi berasal dari berbagai bidang termasuk genetika populasi, penelitian di pengelolaan sumber daya alam, ekologi molekular, biologi molekular, biologi evolusioner, dan sistematika. Keragaman gen di dalam spesies merupakan salah satu dari tiga komponen dasar keanekaragaman hayati (bersamaan dengan keanekaragaman spesies dan keanekaragaman ekosistem)[1], sehingga menjadi pertimbangan penting dalam bidang biologi konservasi.
Keanekaragaman genetik
Keanekaragaman genetik adalah jumlah total variabilitas genetik dalam suatu spesies. Hal ini dapat diukur dengan beberapa cara, termasuk: heterozigositas yang diamati, heterozigositas yang diharapkan, jumlah rata-rata alel per lokus, persentase lokus yang polimorfik, dan estimasi ukuran populasi yang efektif. Keanekaragaman genetik pada tingkat populasi merupakan fokus penting bagi genetika konservasi karena hal ini memengaruhi kesehatan individu dan kelangsungan hidup jangka panjang populasi: penurunan keanekaragaman genetik telah dikaitkan dengan berkurangnya kebugaran rata-rata individu, seperti kematian remaja yang tinggi, kekebalan tubuh yang menurun, berkurangnya pertumbuhan populasi, dan pada akhirnya, risiko kepunahan yang lebih tinggi.
Referensi
- ^ Redford, Kent H.; Richter, Brian D. (1999-12). "Conservation of Biodiversity in a World of Use". Conservation Biology (dalam bahasa Inggris). 13 (6): 1246–1256. doi:10.1046/j.1523-1739.1999.97463.x. ISSN 0888-8892.