Gempa Bumi Shaanxi 1556 (Hanzi: 华县大地震; Pinyin: Huà xiàn dà dìzhèn) atau Gempa Bumi Jiajing (Hanzi: 嘉靖大地震; Pinyin: jiājìng dà dìzhèn) terjadi pada 23 Januari 1556, gempa ini merupakan gempa bumi yang paling mematikan dalam sepanjang sejarah, menewaskan setidaknya 830.000 jiwa. Gempa ini terjadi pada pagi hari tanggal 14 Februari 1556 di Shaanxi, Tiongkok. Lebih dari 97 'kabupaten' di provinsi Shaanxi, Shanxi, Henan, Gansu, Hebei, Shandong, Hubei, Hunan, Jiangsu dan Anhui terkena dampaknya.[2] Area sebesar 840 kilometer (5220 mil) telah hancur[3] di sebagian besar negara, 60% dari populasi telah mati.[4] Kebanyakan orang saat itu tinggal di Yaodong, gua buatan di tebing-tebing loess, banyak gua tersebut runtuh saat gempa terjadi dan membuat banyak orang tertindih dan tewas seketika.
Lebih dari 97 kabupaten di provinsi Shaanxi, Shanxi, Henan, Gansu, Hebei, Shandong, Hubei, Hunan, Jiangsu dan Anhui terkena dampaknya. Bangunan rusak ringan di kota Beijing, Chengdu dan Shanghai. Area seluas 840 kilometer (520 mil) hancur, dan di beberapa kabupaten sebanyak 60% populasinya tewas. Biaya kerusakan akibat gempa hampir tidak mungkin diukur dalam istilah modern.[5]
Perkiraan modern menyebutkan kematian langsung akibat gempa bumi mungkin hanya sekitar 100.000, sementara 730.000 bermigrasi atau meninggal karena kelaparan dan wabah penyakit, yang berarti total 830.000 orang kehilangan nyawa dalam catatan Kekaisaran.[6]
Lihat juga
Referensi