G-15
G-15 adalah sebutan bagi sebuah kelompok oposisi di Eritrea yang menentang kebijakan Presiden Isaias Afewerki yang menunda-nunda pelaksanaan pemilihan umum dan pelaksanaan Konstitusi. Anggota kelompok ini terdiri dari bekas anggota Front Rakyat untuk Demokrasi dan Keadilan (FRDK), yang telah memerintah Eritrea sejak kemerdekaannya pada 1993. Menurut pernyataan FRDK, anggota-anggota G-15 itu percaya bahwa tugas terpenting mereka adalah "menyusun sel-sel rahasia di dalam dan di luar negeri". Dari 15 pembangkang yang menjadi anggota kelompok ini, 11 orang dipenjarakan, 3 orang menetap di Amerika Serikat, dan satu orang sisanya, Muhammad Berhan Belata, mengundurkan diri dari kelompok ini dan kembali bergabung dengan pemerintah. Pranala luar
|