Di sejumlah universitas di Britania Raya yang relatif baru, seperti Bristol, Leeds dan Exeter, beberapa asrama mempraktikkan tradisi serupa untuk meningkatkan interaksi antara akademisi dan mahasiswa, dan untuk memperkaya pengalaman belajar mahasiswa secara keseluruhan. Perguruan tinggi di beberapa universitas di Australia, termasuk Universitas Nasional Australia, Universitas Monash, Universitas New England, Universitas New South Wales, dan Universitas Southern Queensland, juga mengadakan praktisi yang merupai jamuan makan malam formal.
Natur dari formals sendiri sangat bervariasi antar kolese dan asrama yang menyelenggarakannya. Di beberapa kolese, acara formals mungkin diadakan setiap malam, dan hanya merupakan acara pertemuan kedua di mana gaun akademik dikenakan dan pujian doa dipanjatkan. Di kolese lain, acara formals mungkin merupakan acara khusus yang kerap kali mengundang tamu dari luar kolese, sering kali dengan tema dan acara terkait atau hiburan.
Terminologi
Nama dan singkatan untuk mendeskripsikan formal berbeda-beda di setiap kolese dan perguruan tinggi. Namun secara umum, mereka dikenal sebagai:
Nama-nama resmi diatas cenderung disingkat menjadi formals, atau di St John's College, Cambridge disingkat menjadi halls. Ada keadaan lain di mana nama yang digunakan untuk acara ini berbeda. Misalnya, beberapa kolese besar memiliki kedua aula kebesaran dan ruang makan kantin (ruangan ini sering disebut buttery atau servery). Dalam kasus ini, makan malam informal dilakukan dalam buttery, sementara formal dilakukan di aula kebesaran.
Tradisi
Beberapa kolese dan asrama mempunyai tradisi yang rumit, sementara yang lain memiliki pendekatan yang lebih modern. Doa malam biasanya diucapkan sebelum makan, di beberapa kolese dalam bahasa Latin. Peraturan untuk memakai gaun akademis pada formal adalah wajib di beberapa kolese; dalam kasus lain, pakaian formal (misalnya setelan jas untuk pria atau yang setara untuk wanita) diperlukan sebagai tambahan, atau sebagai pengganti, gaun akademis tersebut.
Tradisi "pennying" sudah lama ada di sebagian besar kolese di Cambridge, Oxford, St Andrews dan Durham, meskipun dilarang di beberapa kolese, seperti Keble College, Oxford dan Pembroke College, Cambridge, sedangkan di kolese lain, sering kali terdapat risiko kemungkinan terjadinya pengusiran dari perjamuan oleh anggota staf dan bahkan denda di St Chad's College, Durham. Pennying sendiri merupakan tradisi yang dibuat oleh mahasiswa Universitas Oxford, dimana seorang mahasiswa menyeludupkan uang logam kedalam minuman mahasiswa lain; dan bila berhasil, mahasiswa yang minumannya terseludupkan koin, harus meminum seluruh gelas tersebut untuk 'menyelamatkan sang Ratu (yang wajahnya terpampang di koin logam) dari tenggelam.'[8] Variasi dari tradisi ini juga ditemukan di University College, Durham, di mana gabus digunakan sebagai pengganti uang receh. Di beberapa kolese di Cambridge, smarties digunakan sebagai alternatif, karena permintaan staf dapur (koin logam sering menjadi masalah dalam mesin pencuci piring).
Hampir semua formal perguruan tinggi di Bristol, Durham, Leeds, St Andrews, Royal Holloway, Trinity College Dublin, Oxford dan Cambridge memiliki meja kehormatan atau high table, khusus untuk anggota senior common room dan tamu kolese, dengan siswa makan di meja bawah. Konsep high table sendiri mungkin sedikit sulit untuk dimengerti oleh masyarakat Indonesia, karena universitas di Indonesia tidak memiliki tradisi arkais serupa. High table sering kali ditinggikan di atas lantai aula kebesaran, di atas mimbar. Beberapa kolese baru (misalnya Wolfson College, Cambridge, Wolfson College, Oxford, dan Linacre College, Oxford) telah menghentikan atau tidak pernah menerapkan praktik ini, untuk mempromosikan kesetaraan antara mahasiswa, petugas kolese dan pengajar.
Setelah perjamuan usai, ada satu atau lebih pembicara yang mungkin berpidato atau bahkan di antara kursus makanan pada acara-acara khusus.