Flutter (perangkat lunak)
SejarahVersi pertama Flutter dikenal sebagai "Sky" dan berjalan pada sistem operasi Android. Diresmikan pada perhelatan Dart developer summit tahun 2015, dengan tujuan untuk mampu merender grafis secara konsisten pada 120 bingkai per detik.[7] Flutter 1.0 dirilis pada tanggal 4 Desember 2018 di acara Flutter Live,[8] yang menunjukkan versi "stabil" pertama dari Framework Flutter. ArsitekturKomponen utama Flutter termasuk:
Foundation library
Dart PlatformFlutter ditulis dengan bahasa pemograman Dart. Flutter berjalan di mesin virtual Dart yang dilengkapi mesin eksekusi Kompilasi tepat waktu (Inggris: just-in-time). Saat melakukan pemograman atau debugging aplikasi, Flutter menggunakan Kompilasi tepat waktu untuk melakukan "hot reload", yang dapat menambahkan hasil modifikasi kode langsung ke aplikasi yang sedang berjalan. Versi rilis aplikasi Flutter dikompilasi dengan ahead-of-time (AOT) di Android dan iOS, memungkinkan kinerja tinggi Flutter di perangkat seluler menjadi mungkin.[9] Flutter engineFlutter engine, ditulis terutama dengan bahasa pemrograman C++, memberikan dukungan rendering tingkat rendah menggunakan library grafik Skia milik Google. Selain itu, flutter engine juga berinteraksi dengan perkakas pengembangan perangkat lunak (SDK) spesifik-serambi (platform-specific) seperti yang disediakan oleh Android dan iOS.[10] Foundation libraryFoundation library, ditulis dengan bahasa pemrograman Dart, menyediakan fungsi dan class-class dasar yang digunakan untuk membangun aplikasi menggunakan Flutter, seperti API untuk berkomunikasi dengan engine.[10][11] WidgetDesain antarmuka pengguna dalam Flutter melibatkan perakitan dan/atau pembuatan berbagai widget. Sebuah widget dalam Flutter mewakili deskripsi yang tetap dari bagian antarmuka pengguna; semua grafik, termasuk teks, bentuk, dan animasi dibuat menggunakan widget. Widget yang lebih kompleks dapat dibuat dengan memadukan widget-widget yang lebih sederhana. Widget spesifik-desainFramework Flutter berisi dua set widget yang disesuaikan dengan bahasa desain tertenu. Widget Material Design menerapkan bahasa desain Google dengan nama yang sama, sedangkan widget 'Cupertino' meniru desain iOS milik Apple.[10][12][13]
Contoh Hello WorldBerikut ini merupakan contoh aplikasi Hello World menggunakan Flutter. import 'package:flutter/material.dart';
void main() => runApp(MyApp());
class MyApp extends StatelessWidget {
@override
Widget build(BuildContext context) {
return MaterialApp(
title: 'Hello World App',
theme: ThemeData(
primarySwatch: Colors.blue,
),
home: Scaffold(
appBar: AppBar(
title: Text('Hello World'),
),
body: Center(
child: Text('Hello World'),
),
),
);
}
}
Referensi
Pranala luar
|