Ekspedisi Palembang Pertama merupakan sebuah kampanye militer Belanda yang dilakukan pada tahun 1819, yang dimaksudkan sebagai balasan atas pengusiran orang-orang Belanda di bawah pimpinan Herman Warner Muntinghe oleh Sultan Mahmud Badaruddin II pada awal tahun 1819. Serangan dalam bentuk ekspedisi ini dilakukan oleh pasukan Koninklijk Nederlandsch-Indisch Leger (KNIL) ke Palembang. Ekspedisi Belanda ini berhasil dipatahkan.
Pertempuran Kuto Besak
Pada 12 Juni 1819, pertempuran pun pecah, di mana sekitar 200 prajurit Belanda dikirim untuk menyerang pertahanan Kesultanan Palembang di Kuto Besak. Pertempuran terus berlanjut sampai hari esok, tetapi pertahanan Palembang masih sulit ditembus, sampai akhirnya Muntinghe kembali ke Batavia dengan kekalahan. Belanda merasa tidak terima dengan kekalahan ini, sehingga Muntinghe berdiskusi dengan Gubernur Jenderal Hindia Belanda Van der Capellen.↵Hasilnya adalah Belanda akan melakukan serangan balik dengan kekuatan berlipat ganda
Pertempuran Sungai Musi
Pada 21 Oktober 1819, pertempuran kedua terjadi di Sungai Musi, yang kembali berakhir dengan kekalahan Belanda. Belanda, yang dipimpin oleh Wolterbeck, memutuskan untuk mundur ke Batavia, tetapi kembali ke Palembang pada 9 Mei 1821 di bawah pimpinan Mayjend de Kock(Ekspedisi palembang II)
Pranala luar
- (Belanda) 1900. W.A. Terwogt. Het land van Jan Pieterszoon Coen. Geschiedenis van de Nederlanders in oost-Indië. P. Geerts. Hoorn
- (Belanda) 1900. G. Kepper. Wapenfeiten van het Nederlands Indische Leger; 1816-1900. M.M. Cuvee, Den Haag.'
- (Belanda) 1876. A.J.A. Gerlach. Nederlandse heldenfeiten in Oost Indë. Drie delen. Gebroeders Belinfante, Den Haag.