Ekonomi Dubai tercatat senilai US$46 miliar pada tahun 2006.[1] Kenyataannya, ekonomi Dubai dibangun dengan latar belakang industri minyak,[2] keuntungan dari gas alam dan petroleum berjumlah 3% dari GDP emirat ini. Dubai menjadi pelabuhan terpenting bagi manufaktur Barat. Beberapa pusat keuangan dan bank baru di kota ini bertempat di daerah pelabuhan. Dubai menyeimbangkan kepentingannya sebagai sebuah rute perdagangan pada 1970 dan 1980. Kota Dubai memiliki sebuah perdagangan bebas dalam bentuk emas dan hingga 1990 merupakan hub bagi "penyelundupan" emas ingot menuju India, dimana pengimporan emas dilarang.
Hari ini, Dubai merupakan sebuah kota tujuan dan pelabuhan terpenting bagi turis (Jebel Ali, dibangun pada 1970, memiliki sebuah pelabuhan buatan manusia terbesar di dunia), tetapi juga berkembang cepat sebagai hub untuk industri seperti IT dan keuangan, dengan Dubai International Financial Centre (DIFC). Jalur transportasi juga didukung oleh Emirates Airline, didirikan oleh pemerintah pada 1985 dan masih menjadi milik pemerintah; berbasis di Bandar Udara Internasional Dubai, maskapai ini mengangkut lebih dari 28 juta penumpang pada tahun fiskal 2006 dan 24 juta orang pada tahun sebelumnya.
Pemerintah juga telah membangun zona bebas ekonomi di kota ini. Dubai Internet City sekarang digabung dengan Dubai Media City sebagai bagian dari TECOM (Dubai Technology, Electronis Commerce and Media Free Zone Authority) merupakan sejenis enclave yang mana anggotanya mencakup firma IT seperti EMC Corporation, Oracle Corporation, Microsoft, dan IBM, dan organisasi media seperti MBC, CNN, Reuters, ARYDiarsipkan 2006-02-07 di Wayback Machine. dan AP. Dubai Knowledge Village (KV), sebuah hub pelatihan dan pendidikan, juga dubangun untuk melengkapi 2 kelompok Zona Bebas lainnya, Dubai Internet City dan Dubai Media City, dengan menyediakan fasilitas untuk melatih pekerja pada masa depan. Dubai Outsourcing Zone diperuntukkan kepasa perusahaan yang terlibat dalam aktivitas outsource yang dapat membangun kantornya dengan izin Pemerintah Dubai. Akses internet dilarang di beberapa area di Dubai dengan server proxy yang berlawanan nilai-nilai budaya dan agama di UEA - ini juga mencakup website .il (Israel), dan layanan VoIP juga ilegal dan sering diblok. Bagaimanapun, area yang dilayani oleh TECOM (provider internet) tidak dilarang. Diperkirakan aturan ini beubah pada awal 2007 menurut TRA (Telecom Regulatory Authority).
Keputusan pemerintah untuk memberi variasi dari pedagangan berbasis ekonomi minyak hingga layanan mengarah kepada pariwisata yang membuat real estat makin bernilai, menghasilkan musim properti dari 2004-2006. Konstruksi dalam skala besar telah meletakkan Dubai sebagai salah satu kota dengan pertumbuhan tercepat di dunia.
Musim properti ini umumnya merupakan megaproyek—berikut adalah beberapa rencana proyek di Dubai:
Aspirasi Sheikh diwujudkan oleh arsitektur kota yang modern; rumah bagi pencakar langit seperti Emirates Towers, yang mana merupakan bangunan tertinggi ke-12 dan 24 di dunia dan hotel Burj al Arab yang terletak di pulau pribadi di Teluk Persia merupakan hotel tertinggi dan termahal di dunia.
Emaar Properties sedang membangun apa yang akan menjadi struktur tertinggi di dunia, Burj Dubai. Tinggi total pencakar langit ini sangat dirahasiakan—sebuah indikasi pembangun untuk menetapkan gelar sebagai bangunan tertinggi di dunia dan keinginannya untuk memegangnya selama-lamanya—tetapi perhitungan untuk tinggi totalnya adalah 810m. Burj Dubai diperkirakan selesai pada 2008. Pada 17 Januari 2007, konstruksinya mencapai 100 tingkat. Tetangga Burj DUbai merupakan struktur dalam konstruksi lainnya: pusat perbelanjaan terbesar di dunia—Dubai Mall.
Juga sedang dalam konstruksi apa yang dirancang akan menjadi distrik sentral bisnis baru di Dubai, Business Bay. Proyek ini, apabila selesai, akan memiliki 300 pencakar langit yang dibangun di sekitar perluasan Dubai Creek.
Pada Februari 2005, konstruksi Dubai Waterfront diumumkan,[3] luasnya akan 2½ kali lebih besar dari Washington, D.C., kasarnya tujuh kali lebih besar dari pulau Manhattan. Dubai Waterfront akan berisi campuran kanal dan pulau penuh dengan hotel dan area perumahan sepanjang 800 km (500 mil). Proyek ini juga berisi Al Burj, salah satu bangunan tertinggi lainnya di dunia.
Dubai juga meluncurkan Dubiotech. Ini merupakan sebuah taman baru yang difokuskan kepada perusahaan Biotech yang bekerja pada bidang farmakologi, kesehatan, penelitian genetika dan pertahanan biologis. Tujuan taman unu adalah untuk mengelola pertumbuhan sektor ini di Dubai.
Salah satu rencana pembangunan di Dubai adalah 200 pencakar langit apartemen 30 tingkat yang akan berputar perlahan di dasarnya, membuat sebuah putaran 360 derajat sekali seminggu. Pencakar langit berputar pertama di dunia akan dibangun di pusat komplek DUbailand dan akan selesai pada 2009.
International Media Production ZOne merupakan sebuah proyek yang memfokuskan kepada membuat hub untuk pencetak, pengedar, perusahaan media, dan segmen industri yang terkait. Diluncurkan pada 2003, proyek ini selesai pada 2006.
Sebuah proyek baru diumumkan pada 1 Mei2006 oleh otoritas. Namanya Bawadi dan akan mencakup investasi senilai 27 miliar dolar AS yang ditujukan untuk meningkatkan jumlah kamar hotel di Dubai menjadi 29,000 kamar, berlipat dua dari figurnya sekarang. Komplek terbesar akan diberi nama "Asia-Asia" dan akan menjadi hotel terbesar di dunia dengan lebih dari 6,500 kamar.
Properti villa pertama yang ditempati oleh kebangsaan non-UEA adalah The Meadows, The Springs, dan The Lakes (didesain oleh Emaar Properties, semua properti disebut Emirates Hills).
Ekspatriat dari berbagai negara telah mengeluarkan uang di Dubai dalam beberapa tahun terakhir, berkontribusi dalam kesejahteraan kota ini. EkspatriatIran sendiri telah menginvestasikan $200 miliar di Dubai.[4]
Ketertarikan Dubai juga telah memengaruhi pembelian sejumlah real estat di negara lain, seperti properti di New York dan London. Pembelian pada 2005 termasuk 230 Park Ave., New York (sebelumnya disebut sebagai New York Central Building atau Helmsley Building) dan Essex House di Central Park South.
Sejak 2000, kotamadya Dubai telah meluncurkan sejumlah fase konstruksi dan rencana di seluruh kota Dubai, cenderung di area Mina Seyahi, terletak jauh dari Jumeirah, menghadap Jebel Ali. Banyak area di Dubai didominasi oleh takal dalam jumlah besar. Konstruksi di Dubai dan UEA sangatlah cepat daripada negara-negara Barat. Ini terjadi karena perusahaan konstruksi Dubai mempekerjakan buruh dari subkontinen Asia untuk 12 jam sehari, 6 atau 7 hari seminggu.
Salah satu alasan utama untuk musim konstruksi di Dubai adalah untuk membedakan ekonominya. Pemerintah Dubai tidak ingin bergantung kepada penghasilan minyaknya yang diperkirakan akan kosong pada 2010 dan, telah membedakan ekonominya untuk menarik penghasilan dalam bentuk perluasan aktivitas komersial dan korporat. Pariwisata juga dipromosikan seiring konstruksi Dubailand dan proyek lainnya yang mencakup pembangunan pusat perbelanjaan, taman wisata, resor, stadion dan berbagai atraksi turis lainnya.
Alasan lainnya untuk musim konstruksi adalah hukum pada 2002 yang mengizinkan non-kebangsaan UEA untuk memiliki properti (bukan tanah) di Dubai (penyewaan 99 tahun dijual kepada orang dengan kepemilikannya masih berlaku dengan perusahaan pribadi). Perusahaan properti terbesar adalah Nakheel Properties dan Emaar Properties. Penyewaan makin meroket dengan masuknya ahli profesional dan perusahaan dari seluruh dunia yang tertarik dengan keuntungan bebas pajak Dubai, kenaikannya telah mencapai 7% per annum 2007 dibawah pengarahan Mohammed bin Rashid Al Maktoum.