Ekonomi Afganistan |
---|
|
Mata uang | Afgani (AFN) |
---|
Tahun fiskal | 22 Desember - 21 Desember |
---|
Organisasi organizations | SAARC, ECO, sedang dalam proses negosiasi untuk bergabung dengan SCO dan WTO |
---|
|
PDB | $33.55 miliar (perk. 2012) $69 miliar (PPP) (perk. 2014) |
---|
Pertumbuhan PDB | 3.2% (perk. 2014) |
---|
PDB per kapita | $2.000 (2014)[1] |
---|
PDB per sektor | agrikultur: 20% industri: 25.6% jasa: 54.4% (perk. 2011) |
---|
Inflasi (IHK) | 4.7% (perk. 2014) |
---|
Penduduk di bawah garis kemiskinan | 35% (2009) |
---|
Labor kerja | 7.512 juta (perk. 2012) |
---|
Labor kerja berdasarkan sektor | agrikultur 78.6%, industri 5.7%, jasa 15.7% (2009) |
---|
Pengangguran | 38% (2008) |
---|
Industri utama | Tekstil, sabun, furnitur, sepatu, pupuk, pakaian, makanan, minuman tidak beralkohol, air mineral, semen, karpet, gas alam, batu bara, tembaga |
---|
Peringkat kemudahan melakukan bisnis | 160[2] |
---|
|
Ekspor | $ 2,76 miliar (perk. 2013) |
---|
Komoditas ekspor | opium, buah dan kacang, karpet Afgan, wol, kapas, kulit binatang dan batu permata |
---|
Tujuan ekspor utama | India 31.9% Pakistan 28.5% Tajikistan 7.5% Amerika Serikat 6.2% (perk. 2013) [3] |
---|
Impor | $6,39 miliar (perk. 2012) |
---|
Komoditas impor | Alat mesin dan barang modal lainnya, makanan, tekstil, minyak bumi |
---|
Negara asal impor utama | Pakistan 28% Amerika Serikat 18.6% Rusia 7.6% India 6.3% Kazakhstan 4.5% Tiongkok 4.3% (perk. 2013)[4] |
---|
|
Utang publik | $1.28 miliar (tahun fiskal 10/11) |
---|
Pendapatan | $1.58 miliar |
---|
Beban | $50.000 miliar |
---|
Sumber data utama: CIA World Fact Book
|
Ekonomi Afganistan telah membaik semenjak tahun 2002 akibat masuknya miliaran dolar dalam bentuk bantuan internasional dan investasi.[5] Pertumbuhan ekonomi Afganistan juga dipengaruhi oleh pendapatan dari orang Afganistan di luar negeri. Ekonomi juga membaik karena bertambahnya produksi pertanian setelah berakhirnya kekeringan selama empat tahun.[6]
Pemerintah Afganistan mengklaim bahwa negaranya memiliki kandungan mineral yang belum dieksploitasi sebesar 3 triliun dolar, yang dapat menjadikan Afganistan salah satu wilayah pertambangan terkaya di dunia. Namun, Afganistan merupakan salah satu negara termiskin di dunia akibat konflik, dan negara ini bertengger di peringkat 175 dalam Indeks Pembangunan Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa. Produk domestik bruto Afganistan tercatat sebesar $34 miliar,[7] sementara pendapatan per kapitanya tercatat sebesar $ 1.150.[1]
Sekitar 35% penduduk Afganistan merupakan pengangguran.[8] Sementara itu, 36% penduduk Afganistan hidup di bawah garis kemiskinan.[9] Pemerintah Afganistan dan donor internasional terus mencoba untuk meningkatkan penyediaan kebutuhan-kebutuhan dasar dengan memprioritaskan pembangunan infrastruktur dan perumahan, pendidikan, penyediaan lapangan kerja dan pelayanan kesehatan, serta reformasi ekonomi.
Catatan kaki
Pranala luar