Edward dianggap berperan penting dalam proses disintegrasi kekuasaan kerajaan di Inggris dan naiknya tahta dari Wangsa Godwin. Penulis biografinya, Frank Barlow dan Peter Rex mengemukakan bahwa dia adalah seorang raja yang sukses, energik, cerdas dan terkadang juga kejam. Namun reputasinya ini ternoda oleh penaklukan Normandia tak lama setelah kematiannya.[3][4]Sejarawan lain menganggap bahwa teori ini tidak sepenuhnya benar, karena hal tersebut terjadi di luar masa pemerintahannya.[5]
^The numbering of English monarchs starts anew after the Norman conquest, which explains why the regnal numbers assigned to English kings named Edward begin with the later Edward I of England and do not include Edward the Confessor (who was the third King Edward).