Distribusi adalah salah satu aspek dari pemasaran. Distribusi juga dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen.[1] DIstribusi dilakukan sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat, dan saat dibutuhkan). Seorang atau sebuah perusahaan distributor adalah perantara yang menyalurkan produk dari pabrikan (manufacturer) ke pengecer (retailer). Setelah suatu produk dihasilkan oleh pabrik, produk tersebut dikirimkan (dan biasanya juga sekaligus dijual) ke suatu distributor. Distributor tersebut kemudian menjual produk tersebut ke pengecer atau pelanggan.
Tiga aspek lainnya dari bauran pemasaran adalah manajemen produk, harga, dan promosi.
Tujuan
Tujuan distribusi merupakan untuk memastikan keberlangsungan kegiatan produksi dan memastikan produk diterima oleh konsumen dengan baik.[2]
Sistem Distribusi
Sistem distribusi yang baik akan mendukung kegiatan produksi dan konsumsi. Ada dua sistem distribusi dalam penyaluran hasil produksi, yakni distribusi langsung dan distribusi tidak langsung
Distribusi tidak langsung merupakan penyaluran hasil produksi kepada konsumen melalui perantara tidak produsen langsung.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Distribusi
- Faktor Pasar
- Faktor Barang
- Faktor Perusahaan
- Faktor Kebiasaan Pembeli
Tugas Distributor
- membeli barang dan jasa dari produsen atau pedagang yang lebih besar
- mengklasifikasi barang atau memilahnya sesuai dengan jenis, ukuran, dan kualitasnya
- memperkenalkan barang atau jasa yang diperdagangkan kepada konsumen, misalnya dengan reklame atau iklan
Pranala luar
Referensi
- ^ "Distribusi Adalah Proses Penyaluran Suatu Produk, Ketahui Tujuan dan Jenis-Jenisnya". Merdeka.com. Diakses tanggal 2020-10-02. [pranala nonaktif permanen]
- ^ Welianto, Ari (2022-02-03). Welianto, Ari, ed. "Distribusi: Pengertian, Tujuan, dan Faktornya". Kompas.com. Diakses tanggal 2020-10-02.