Dirk III (juga disebut Diederik atau Theodoric) merupakan seorang Comte Holland dari tahun 993 sampai 27 Mei1039, sampai tahun 1005 dengan ibundanya sebagai pemangku takhta. Diperkirakan bahwa Dirk III pergi berziarah ke Tanah Suci pada sekitar tahun 1030, oleh karena itu nama kecilnya adalah Hierosolymita.
Provinsi
Wilayah di mana Dirk memerintah disebut Holland untuk yang pertama kalinya hanya pada tahun 1101 dan biasanya dikenal sebagai Friesland Barat pada saat ini. Gelar sesungguhnya Comte Dirk III adalah Comte Friesland. Frisia Barat sangat berbeda dari area (Utara dan Selatan Belanda) yang sekarang. Kebanyakan wilayahnya adalah rawa dan subjek dari banjir yang terus menerus dan karena hal ini sangat jarang terpopulasi. Area utama permukiman adalah di bukit pasir di pantai dan di dataran tinggi dekat sungai.
Luitgard sebagai pemangku takhta
Comte Dirk berasal dari keluarga wangsa Holland, sebuah keluarga penting di Jerman pada saat itu. Ibundanya, Luitgard dari Luksemburg, adalah wali raja di provinsi ketika Dirk masih kecil, dari tahun 993-1005. Ia adalah kakak ipar Kaisar Heinrich II dan dengan bantuannya ia mengelola provinsi itu untuk putranya. Setelah Dirk mengambil alih pemerintahan provinsi tersebut, ia masih menggunakan koneksi keluarganya untuk mendapatkan asisten kerajaan, contohnya pasukan kerajaan membantu Dirk menekan pemberontakan Frisia.
Konflik Dengan Kaisar
Sebelum tahun 1018, Comte Dirk III merupakan vasal Heinrich II, namun para uskup Keuskupan Trier, keuskupan Utrecht dan Keuskupan Cologne semuanya memperebutkan kepemilikan wilayah Dirk, yang merupakan lokasi strategis yang penting. Utrecht, berlokasi di delta Rhein, merupakan kota perdagangan terbesar para raja Jerman di area tersebut dan para pedagang harus berlayar melalui wilayah Dirk III, dengan jalur Rhein dan sungai Vecht, dengan upaya untuk mencapai Laut Utara. Juga, raja-raja Jerman dan kaisar-kaisar yang sering tinggal di Utrecht dan pemukiman di sekitar Nijmegen. Rute perdagangan lainnya yang melalui wilayah Dirk adalah wilayah dari kota Tiel ke Inggris.
Lewat rute kedua inilah Comte Dirk membangun sebuah rumah tangga di Vlaardingen, sebuah wilayah baru yang pantas dihuni di mana banyak orang Frisia yang baru-baru saja menghuni area tersebut atas undangannya. Ia tidak diizinkan untuk mengumpulkan tol atau menghalangi perdagangan dengan cara apapun, tapi akhirnya dia menantang kekuasaan kekaisaran. Bekerja bersama dengan orang Frisian yang sekarang tinggal di area tersebut ia menghentikan kapal-kapal yang lewat, meminta pembayaran tol. Para pedagang dari kota Tiel mengirimkan pesan darurat kepada kaisar dan Uskup Adelbold dari Utrecht tentang undang-undang kekerasan melawan mereka oleh orang-orang Dirk. Kaisar Heinrich kemudian memutuskan untuk mengakhiri pemerintahan Dirk III dan memberikan wilayahnya kepada Uskup Adelbold.
Pertempuran di Vlaardingen dan akibatnya
Sebuah pasukan besar kekaisaran, membuat persediaan kelompok oleh berbagai keuskupan di wilayah tersebut, dibawah perintah Godfried II dari Lorraine, kemudian menuju ke benteng di Vlaardingen. Pertempuran Vlaardingen yang terjadi kemudian adalah malapetaka untuk pasukan kerajaan dan suatu kemenangan dahsyat bagi Comte Dirk; banyak dari komandan kerajaan dimusnahkan dan Adipati Godfried ditangkap. Diikuti kemenangan tersebut, Dirk III diijinkan untuk menyimpan wilayahnya dan ia melanjutkan memungut pembayaran tolnya. Kemudian, Dirk juga berhasil mendapatkan wilayah lebih di timur dari wilayahnya yang terdahulu atas biaya Uskup dari Utrecht. Setelah kematian Kaisar Heinrich II pada tahun 1024, Dirk mendukung Konrad II untuk naik takhta.
Setelah Comte Dirk III meninggal pada tahun 1039, pasukan kerajaan dikirim ke beberapa kejadian dalam mencari kesempatan untuk menuntut wilayah yang dipegang oleh para Comte Frisia. Robert I dari Flandria yang berkuasa (dipanggil Robert Frisia) membantu Dirk V, cucu Dirk III dan anak tirinya, untuk memulihkan Frisia ke para Comte.
Keluarga
Dirk III menikahi Othelindis, yang berasal dari keluarga Sachsen yang menonjol, meskipun asalnya yang tepat tidak diketahui. Mereka memiliki paling sedikit dua orang anak:
Dirk, yang menggantikan ayahandanya sebagai Dirk IV
Floris, yang menggantikan kakandanya sebagai Floris I
Setelah kematian Dirk pada tanggal 27 Mei 1039, jandanya kembali ke Sachsen, di mana ia meninggal pada tanggal 31 Maret 1044. Dirk dimakamkan di Egmond.