Detoks digital, detoksifikasi digital, atau waktu tanpa digital mengacu pada kurun waktu ketika seseorang secara sukarela menahan diri dari menggunakan perangkat digital seperti telepon pintar, komputer, dan platform media sosial.[1][2] Bentuk detoksifikasi ini menjadi populer karena orang telah meningkatkan waktu yang dihabiskan untuk perangkat digital dan internet.
Tinjauan 2015 yang dilakukan oleh Deloitte mendapati bahwa sekitar 59% pengguna telepon pintar memeriksa platform media sosial lima menit sebelum tidur dan dalam 30 menit setelah bangun tidur.[3]
Dorongan
Dorongan untuk memulai detoks digital meliputi:[4][5][6]
Kekhawatiran tentang berkembangnya perilaku kecanduan yang dikenali oleh beberapa orang sebagai gangguan kecanduan internet[7]
Bertujuan untuk mengurangkan stres dan kecemasan yang disebabkan oleh penggunaan teknologi yang berlebihan[8]
Memfokuskan kembali interaksi dan tindakan sosial luring
Berhubungan kembali dengan alam
Meningkatkan perhatian
Meningkatkan kemampuan belajar seseorang dengan mengurangkan gangguan dan menghilangkan banyak tugas[9][10]
Efek
Penggunaan teknologi yang berlebihan telah terbukti mengurangkan kualitas tidur, menyebabkan ketegangan mata, serta meningkatkan terjadinya sakit kepala migrain.[11] Tinjauan penelitian sebelumnya terhadap lebih dari 7.000 peserta mendapati bahwa sekitar 70% dari mereka yang menggunakan teknologi dengan layar telah mengalami "ketegangan mata digital akibat meningkatnya penggunaan perangkat teknologi berlayar".[11]
Penelitian tentang efek perangkat teknologi populer seperti ponsel dan komputer pada saat tidur menunjukkan bahwa cahaya yang dipancarkan dari layar dapat menekan penghasilan hormon Melatonin, suatu biokimia pengatur penting yang mengatur durasi dan sifat siklus tidur.[12]
^Morrison, S., & Gomez, R. (2014). "Pushback: The Growth of Expressions of Resistance to Constant Online Connectivity" (PDF). In iConference 2014 Proceedings (p. 1-15).
^Ayyagari, Ramakrishna; Grover, Varun; Purvis, Russell (2011). "Technostress: Technological Antecedents and Implications". MIS Quarterly. 35 (4): 831–858. doi:10.2307/41409963. JSTOR41409963.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)