Determinan kesehatan[a] atau penentu kesehatan adalah hal-hal yang memiliki pengaruh signifikan, baik positif maupun negatif, terhadap kesehatan.[1] Ada banyak dimensi yang dapat digunakan untuk menguraikan determinan, misalnya karakteristik dan perilaku seseorang, lingkungan fisik, serta lingkungan sosioekonomi.[2]
Determinan kesehatan merupakan salah satu topik yang banyak dibahas dalam kesehatan masyarakat. Beberapa model diajukan untuk menjelaskan determinan kesehatan, misalnya model Dahlgren dan Whitehead yang menggambarkan bahwa determinan kesehatan untuk individu atau kelompok sifatnya berlapis: lingkaran inti atau lapisan pertama adalah faktor usia, jenis kelamin, dan karakteristik biologis lainnya; lapisan kedua adalah faktor gaya hidup individu; jejaring sosial dan komunitas merupakan lapisan ketiga; lapisan keempat adalah kondisi hidup dan pekerjaan (seperti perumahan, layanan kesehatan, air dan sanitasi, pendidikan, serta pertanian dan produksi pangan); lapisan kelima yang terluar adalah kondisi umum sosioekonomi, budaya, dan lingkungan.[3][4]
Dalam beberapa dasawarsa terakhir, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menekankan pentingnya determinan sosial kesehatan, yang merupakan komponen nonmedis dalam determinan kesehatan. Sejumlah studi menunjukkan bahwa status kesehatan lebih dipengaruhi oleh determinan sosial dibandingkan dengan pengaruh fasilitas pelayanan kesehatan dan pilihan gaya hidup.[5]
Sejumlah literatur menyamakan determinan kesehatan dengan faktor risiko, sedangkan literatur lain membedakannya. Secara garis besar, determinan kesehatan mencakup variabel-variabel yang berpengaruh positif dan negatif terhadap kesehatan; faktor risiko merupakan variabel yang berpengaruh negatif; sementara faktor pelindung merupakan variabel yang berpengaruh positif. Determinan kesehatan banyak digunakan pada bidang kesehatan masyarakat, sedangkan faktor risiko pada praktik klinis pada individu atau penyakit tertentu.[6] Selain itu, istilah determinan dianggap lebih netral dibandingkan faktor risiko.[7]