Desa Susu Ciater merupakan hasil kerja sama PT Frisian Flag Indonesia (FFI) dan Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) Lembang, Jawa Barat.[1] Desa ini memiliki cara beternak sapi yang membuat peningkatan produksi perahan susu menjadi 20 liter perhari. Selain itu, desa ini menjadi wahana belajar bagi para peternak guna mengelola peternakan sapi menjadi lebih modern.[2]
Pembangunan
Di Jawa Barat, Koperasi Peternakan Bandung Selatan memiliki tujuh titik pengumpulan susu (milk collecting point/MCP) guna modernisasi. Adanya MCP itu merupakan buah kemitraan Frisian Flag Indonesia dengan koperasi peternak untuk meningkatkan pemenuhan kebutuhan susu segar. Modal untuk membangun satu MCP ialah Rp 3 miliar, dan sampai 2018, telah tumbuh mandiri dengan subsidi 30%. Sementara untuk membentuk Desa Susu modal pembangunannya adalah Rp 16 miliar, 40% dari Pemerintah Belanda, sisanya dari KPSBU dan Frisian Flag Indonesia.[2][1][3][4] Selain itu, diharapkan dengan pembangunan Desa ini, memicu pemerintah dan stakeholder lainnya untuk mulai berinvestasi pada program serupa. Target dari pendirian Desa Susu ini adalah peningkatan produksi susu dari 10-12 L menjadi 20 L per sapi per hari dan mengurangi ketergantungan pada impor.[3]
Pembangunan desa ini melibatkan PTPN VIII, Kementerian Pertanian, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, dan Kementerian Perindustrian.[5] Desa susu ini berada di tengah hamparan perkebunan teh seluas 1 hektar milik PTPN VIII (Persero) di Ciater, Kabupaten Subang.[2][4] Peletakan batu pertama/groundbreaking Desa Susu ini dilaksanakan pada 23 September 2016.[6]
Referensi