Raja-raja Arab Saudi tidak dipilih berdasarkan keturunan, melainkan berdasarkan kemampuan mereka. Pengganti Raja Abdullah, misalnya, bukanlah anaknya, melainkan saudara Raja Abdullah, Salman. Meskipun begitu, hingga kini semua Raja setelah Abdul Aziz masih berasal dari lingkungan keluarga; semua Raja adalah putra-putranya.
Sejarah
Raja Abdulaziz (juga dikenal sebagai Ibnu Saud) memulai pendirian Arab Saudi sejak 1902, dengan menjadikan keluarganya sebagai emir Riyadh. Ia kemudian memulai penaklukan pertamanya ke Nejd (1922) dan kemudian Hejaz (1925). Ia memegang jabatan sebagai Sultan Nejd, serta Raja Hejaz dan Nejd, kemudian berubah menjadi Kerajaan Arab Saudi pada tahun 1932.
Pergantian
Raja-raja sejak kematian Ibnu Saud menurunkan tahtanya kepada para putranya, dan hanya para pewaris yang siap untuk diangkat seperti Raja Salman yang merupakan keturunannya. Putra Ibnu Saud mendapatkan hak sebagai Putra Mahkota Arab Saudi. Hal ini membuat monarki Saudi berbeda dari monarki Barat. Putra Mahkota saat ini adalah cucu pertama Ibnu Saud yang akan meneruskan kekuasaan Saudi.
Raja Arab Saudi juga memegang jabatan sebagai ketua Wangsa Saud dan Perdana Menteri. Putra Mahkota juga menjabat sebagai "Deputi Perdana Menteri". Raja-raja Faisal menamakan dirinya sebagai "Deputi Perdana Menteri kedua" sebagai penerusnya setelah Putra Mahkota.
Bendera Kerajaan adalah bendera hijau dengan tulisan Arab dan pedang berwarna putih. Lambang nasionalnya yang berwarna emas terletak di pojok kanan bawah.
Tulisan pada bendera ditulis dengan khat Tsuluts dan merupakan kalimat syahadat dalam Islam:
لا إله إلا الله محمد رسول الله
lā ’ilāha ’illa-llāh muḥammadun rasūlu-llāh
"Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad ialah utusan Allah"