Carpo (bahasa Yunani: Καρπώ), juga disebut Jupiter XLVI, adalah satelit alamiJupiter. Carpo ditemukan oleh tim astronom dari Universitas Hawaii yang dipimpin Scott S. Sheppard pada tahun 2003, dan diberi nama sementara S/2003 J 20[2][3] hingga memperoleh namanya saat ini pada tahun 2005,[4] yang dinamai berdasarkan Carpo, salah satu dari para dewi Horai, dan anak dari Zeus.
Carpo berdiameter kurang lebih 3 kilometer, dan mengorbit Jupiter pada jarak rata-rata 17.145 Gm dalam waktu 458,625 hari, dengan inklinasi sebesar 56° terhadap bidang ekliptika (55° terhadap bidang ekuator Jupiter), dan dengan eksentrisitas yang tinggi sebesar 0,4316.
Layaknya Themisto dan Valetudo, satelit ini ini tampaknya menjadi satu-satunya anggota tunggal dari kelompok Themisto, yang membuatnya sangat menarik. Inkinasi orbit dari satelit seperti Themisto dibatasi oleh efek Kozai yang dirumuskan oleh Yoshihide Kozai pada tahun 1962. Efek ini menimbulkan pertukaran periodik antara inklinasi dan eksentrisitas orbit. Jika inklinasi cukup besar, eksentrisiras dapat tumbuh sangat besar sehingga periapsis dari satelit (disebut sebagai perizene dalam kasus satelit Jupiter) dapat mencapai orbit di sekitar satelit-satelit Galileo (Io, Europa, Ganimede, dan Kalisto). Satelit ini pada akhirnya akan bertabrakan dengan salah satu dari satelit Galileo, atau sebuah pertemuan dekat akan mengeluarkan satelit tersebut seluruhnya dari sistem Jupiter. Periode presesi periapsis (Pw) berlangsung selama 6,8 juta tahun.[1]
Bersama Carpo, Jupiter untuk saat ini diketahui memiliki 79 satelit.