Cakar ayam
|
|
|
Daun cakar ayam yang dilihat lebih dekat
|
Klasifikasi ilmiah
|
Domain:
|
|
Kerajaan:
|
|
Subkerajaan:
|
|
Superdivisi:
|
|
Divisi:
|
|
Kelas:
|
|
Ordo:
|
|
Famili:
|
|
Genus:
|
|
Spesies:
|
Selaginella doederleinii
|
Selaginella doederleinii (sin. Lycopodioides doederleinii), atau lebih dikenal dengan cakar ayam, rumput solo, atau cemara kipas gunung adalah spesies tanaman pakis yang berasal dari genus Selaginella, Famili Selaginellace.
Keterangan
Tumbuhan ini termasuk dalam habitus terna, merayap, dan sedikit tegak. Daunnya kecil-kecil berbentuk jorong, ujung meruncing, pangkal rata, warna daun bagian atas hijau tua dan bagian bawah hijau muda. Daun tersusun di kiri kanan batang induk sampai ke percabangannya yang menyerupai cakar ayam dengan sisik-sisiknya. Batangnya bulat dan bercabang-cabang menggarpu tanpa pertumbuhan sekunder dan warna putih kecoklatan. Memiliki sporangium yang tereduksi di ketiak daun dan berwarna putih. Tumbuhan cakar ayam ini memiliki akar serabut berwarna coklat kehitaman.[1]
Vegetasi
Tanaman ini tumbuh liar di sepanjang tepi sungai, batu-batu besar basah dan di dinding tebing basah, dari ketinggian 400-750 m dpl, suhu rata-rata 20-25 °C. Banyak dijumpai di hutan yang lembap dan basah. Tanaman ini tidak toleran terhadap matahari langsung dan membutuhkan peneduh sampai dengan 80%.[2]
Penyebaran
Tanaman ini ditemukan di India, China, Jepang, dan Malaysia. Di Indonesia dibudidayakan di Sumatra, Jawa, Kepulauan Sunda Kecil, Maluku. Cakar ayam biasa digunakan untuk ramuan rakyat tradisional China untuk terapi sakit tenggorokan, rheumatoid arthritis, dan tumor.[3]
Khasiat
Cakar Ayam memiliki manfaat sebagai antipiretik (penurun panas), antioksidan, antitumor, antikanker, antibakteri, antivirus, hemostatik (menghentikan pendarahan), antioedem (anti bengkak), pembersih darah, dan stomakikum (Ngibad, 2018; Kusumastuti, 2012) . Manfaat lain dari Tumbuhan cakar ayam adalah bisa mengatasi batuk, infeksi saluran pernapasan, radang paru, hepatitis, diare, keputihan, dan tulang patah.[4]
Kandungan
Tumbuhan Cakar Ayam mengandung alkaloid, sponin, dan phytosterol. Ekstrak etanolik dari Cakar Ayam mengandung lima komponen lignans yaitu lirioresinol A, lirioresinol B, wikstromol, nortrachelodide, dan matairesinol. Selain itu, Selaginella doederleinii Hieron juga mengandung dua komponen fenilpropanon, yaitu 3-hidroksi dan 4-biflavonoid (Lin et al., 1994). Terdapat enam kandungan Tumbuhan Cakar Ayam yang memiliki target senyawa aktif sebagai antioksidan, yaitu luteolin, rutin, caffeic acid, ginkgetin, mentoflavone, dan vitexin. Keenam senyawa target ini memiliki profil toksisitas senyawa aktif yang berbeda (Mahmudah, 2019).[5][6]
Referensi