Bumban zaitun, juga dikenal dengan nama kotinos (bahasa Yunani: κότινος),[1] adalah hadiah yang dianugerahkan kepada pemenang ajang Olimpiade Kuno. Hadiah ini merupakan cabang pohon zaitun liar[2]Kallistefanos Elea[3] (juga disebut Elaia Kallistephanos)[4] yang tumbuh di Olimpia,[5] dan dibentuk lingkaran atau tapal kuda. Cabang pohon zaitun liar yang suci di dekat kuil Zeus dipotong oleh seorang “pais amfithalis” (bocah dengan kedua orang tua yang masih hidup) dengan menggunakan gunting emas. Ia lalu membawanya ke kuil Hera dan menempatkannya di atas meja emas-gading. Hellanodikai (juri Olimpiade) akan mengambil cabang pohon tersebut dari meja tersebut, membuat bumban zaitun, dan lalu memahkotai para pemenang ajang olahraga Olimpiade Kuno.[6]
Menurut Pausanias, bumban zaitun mulai diperkenalkan oleh Herakles sebagai hadiah untuk pemenang balap lari untuk menghormati ayahnya, Zeus.[7] Dalam ajang Olimpiade Kuno, tidak ada yang namanya medali emas, perak, atau perunggu. Hanya ada satu pemenang untuk setiap ajang, dan pemenangnya akan diberi bumban zaitun.
^"As a result of the early domestication and extensive cultivation of the olive tree throughout the Mediterranean Basin, the wild-looking forms of olive (oleasters) presently observed constitute a complex, potentially ranging from wild to feral forms." observe R Lumaret, N Ouazzani, H Michaud, G Vivier, "Allozyme variation of oleaster populations (wild olive tree)(Olea europaea L.) in the Mediterranean Basin" Heredity, 2004; feral "wild" olives (Olea europaea) were distinguished by Theophrastus and other ancient Greeks from kotinos the wild-olive, today informally but confusingly rendered oleaster; compare the unrelated modern genus Cotinus, from Anc. Gr. kotinos.
