Bolko I yang Tegas juga dikenal sebagai Jawor[1] atau Srogi atau Jaworski; 1252/56 – 9 November 1301), merupakan seorang adipati yang berasal dari Lwówek (Löwenberg) pada tahun 1278-81 (dengan adiknya sebagai rekan-pemimpin) dan Jawor (Jauer) sejak tahun 1278 (dengan adiknya sebagai rekan-pemimpin sampai tahun 1281), Adipati tunggal Lwówek sejak tahun 1286, Adipati Świdnica-Ziębice sejak tahun 1291.
Kemungkinan karena ia masih terlalu muda di dalam politik, Bolko jarang muncul di dalam kronik sebelum ayahnya meninggal. Kemungkinan ia ada peranan di dalam kemenangan Pertempuran Stolec pada tahun 1277.
Bolesław II meninggal pada tanggal 26 Desember 1278. Bolko I dan adiknya Bernard Lwówecki mewariskan Jawor (Jauer) dan Lwówek (Löwenberg) sebagai rekan-pemimpin, dan kakandanya yang sulung Henryk V Brzuchaty menahan Legnica. Pada tahun 1281 Bolko I dan Bernard membagi domein mereka: Bernard mengambil Lwówek, dan Bolko I menjadi pemimpin tunggal Jawor.
Salah satu dari tugas Bolko I sebagai pemimpin tunggal adalah menjaga warisan barunya dari kekuatan yang sedang berkembang Henryk IV Probus, Adipati Wroclaw. Sampai akhirnya, ia memutuskan untuk bersekutu dengan Markgraf Brandenburg. Dalam hal untuk menyegel pernikahan ini, pernikahan tersebut direncanakan antara Bolko I dan putrinya Markgraf Otto V dari Brandenburg-Salzwedel, Beatrix. Perjodohan tersebut dilaksanakan di kota Spandau pada tanggal 19 April 1279; akan tetapi, karena hubungan dekat di antara mempelai wanita dan pria, pernikahan resmi tersebut dilaksanakan lebih dari lima tahun kemudian, pada tahun 1284 (meskipun peraturan Papal hanya mengizinkan pernikahan diumumkan satu tahun kemudian pada tahun 1285). Hubungan Bolko I dengan Wangsa Askanier membuatnya terlibat di dalam sebuah konflik senjata dengan Raja Jerman Rudolf I dari Habsburg dan Henryk IV Probus. Sebuah ekspedisi dibuat di Wroclaw pada tahun 1280 dan di Prague pada tahun berikutnya, karena sukses yang diharapkan, membuatnya bermusuhan dengan adipati Wroclaw.
Setelah kematian adiknya Bernard pada tahun 1286 tanpa keturunan, Bolko I mewarisi provinsi Lwówek, atas perjanjian warisan yang ditandatangani di antara bersaudara itu pada tahun 1281.
Pada pertengahan tahun kedua 1280, Bolko I mencoba untuk menghindari bahaya dari meningkatnya kekuasaan Henryk IV Probus dan mulai mendekati Raja Wenceslaus II dari Bohemia. Pada beberapa kesempatan, ia melakukan perjalanan ke Prague dan ambil bagian di dalam upacara pengadilan, misalnya pada tahun 1289, ketika Bolko I ambil bagian dari upacara penghormatan Kazimierz bytomski untuk Raja Wenceslaus II. Akan tetapi, kenyataan bahwa Bolko I menolak keras dominasi komplet Prague, ia menerima sedikit keuntungan dari kerajaan Bohemia, seperti warisan strategi dari kastil Schomberg diperbatasan Bohemia.
Kematian mendadak Henryk IV Probus pada tahun 1290 menyebabkan pergantian keseluruhan sistem di dalam politik Silesia. Kakanda Bolko I Henryk V Brzuchaty menguasai Wroclaw dan mengambil kontrol dari seluruh wilayah Henryk IV Probus, tapi harus menghadapi oposisi dari bangsawan di Wroclaw dan pewaris sah dari Henryk IV Probus, Adipati Henryk III głogowski. Bolko I memutuskan untuk memberikan bantuan pada kakaknya; akan tetapi, harga dari itu tinggi. Hanya setelah Henryk V Brzuchaty memberinya berbagai kota di Świdnica, Ząbkowice, Ziębice dan Strzelin Bolko I mengirimkan bala tentara dan makanan ke Wroclaw dan Legnica. Akan tetapi bantuan untuk Henryk V Brzuchaty itu tidak memadai; pada akhirnya, Henryk V Brzuchaty dikalahkan dan dipenjarakan di dalam kandang besi oleh Henryk III głogowski. Nama kerajaan dari wilayah Henryk V Brzuchaty selama absennya, Bolko I tidak pernah mencoba untuk melepaskan saudaranya.
Tahun 1290-an juga merupakan sebuah periode yang sulit dengan tetangga, Kerajaan Bohemia. Tidak diketahui penyebabnya mengapa hubungan mereka berubah, tetapi kemungkinan hal itu disebabkan kesetiaan Adipati Jawor-Świdnica. Dalam rangka untuk mengamankan wilayahnya, Bolko I mulai membangun benteng-benteng insentif di provinsinya (terutama di kota-kota benteng Bohemia seperti Świdnica, Wleń, Strzegom dan Kamienna Góra). Setelah itu, Bolko I berupaya untuk mengendalikan secara penuh atas Provinsi Nysa-Otmuchów, yang diberikan kepada Keuskupan Wroclaw sesuai dengan wasiat Henryk IV Probus.
Tidak suka atas ambisi Bolko I, Uskup Jan Romka memutuskan untuk menggunakan senjata terbesar yang tersedia baginya untuk melawan adipati tersebut: pada tahun 1294 Bolko I dikucilkan, dan seluruh wilayahnya ditempatkan di bawah larangan. Dengan adanya larang tersebut, Bolko I meninggalkan pretensi dan membebaskan kastil-kastil Uskup yang telah didudukinya.
Ketegangan di antara Bolko I dan Raja Vaclav II dari Bohemia akhirnya meletus pada tahun 1295 dan perang dimulai. Raja Bohemia tidak mengharapkan perlawanan yang signifikan; namun ia terkejut oleh perlawanan Adipati Jawor yang tidak terduga-duga. Di dalam perangnya dengan Bohemia, Bolko I dapat menggunakan benteng-benteng yang dibangun olehnya (pasukan Bohemia dapat dihentikan di Kamienna Góra). Bolko I juga menunjukkan bahwa ia adalah seorang politikus yang bijak; segera setelah menghentikan pasukan Bohemia, ia meletakkan wilayah-wilayahnya di bawah perlindungan Pope Bonifasius VIII, yang akhirnya menyebabkan Raja Wenceslaus II mencari penyelesaian. Sebuah perdamaian dibuat kemungkinan pada awal tahun 1297, karena pada tanggal 2 Juni pada tahun itu Bolko I menghadiri pemahkotaan Raja Wenceslaus II di Prague.
Pada awal tahun 1296 Henryk V Brzuchaty meninggal, ia memiliki tiga orang putra yang masih di bawah umur. Sebagai kerabat terdekat mereka, Bolko menjadi wali dari anak-anak Henryk V Brzuchaty. Dalam situasi tersebut Bolko I mencoba untuk menyerap seluruh keuntungan semaksimal mungkin dan mengambil kastil Sobótka untuk dirinya sendiri. Perwalian Bolko I menghadapi beberapa kesulitan: pertama, pemberontakan dari beberapa bangsawan Wrocław yang berkuasa, yang khawatir bahwa pemerintahan Bolko I yang keras dapat mempengaruhi hak-hak istimewa mereka. Tak lama kemudian, Henryk III głogowski memutuskan untuk memanfaatkan kesulitan dari Adipati Jawor dan memulai peperangan dengannya. Namun dalam hal ini, Bolko I mencapai kesuksesan dengan lengkap, bukan hanya karena ia berhasil mengusir serangan Adipati Głogów, tetapi juga ia berhasil merebut kastil-kastil Chojnów dan Bolesławiec.
Ia merupakan seorang pelindung kesusasteraan. 8000 baris puisi di dalam Mittelhochdeutsch pada eksploitasi Ludwig III, Comte Thuringia, disusun oleh seorang pendeta yang tidak disebutkan namanya atas perintah Bolko.[3]
Untuk mengatasi situasi tegang di Upper Silesia, pada bulan Maret 1297 sebuah kongres tahunan para adipati di Zwanowicach diadakan, di mana Bolko I membuat penyelesaian akhir dengan Henryk III głogowski. Bolko I menghabiskan tahun-tahun terakhir hidupnya dengan memperkuat posisinya sebagai bangsawan Silesia yang paling berkuasa, yang dicapainya setelah pengakuannya sebagai vasal kepausan pada tanggal 21 Maret 1299.
Bolko I meninggal mendadak pada tanggal 9 November 1301, dan dimakamkan di Grüssau Abbey. Ia digantikan oleh putranya, tetapi karena mereka masih terlalu muda pada saat itu, kakak iparnya Herman dari Brandenburg-Salzwedel mengambil alih kerajaan dari wilayahnya dan perwalian anak-anaknya. Perwalian anak-anak Henryk V Brzuchaty dan kerajaannya diambil oleh Raja Wenceslaus II dari Bohemia.
Pernikahan & Keturunan
Di Berlin pada tanggal 4 Oktober 1284, Bolko I menikah Beatrix (Lahir pada tahun 1270 – wafat pada tanggal 26 April 1316), putri dari Otto V, Markgraf Brandenburg-Salzwedel. Mereka memiliki sepuluh orang anak:
Judith (Lahir 1287 – Wafat Landshut, 15 September 1320), menikah pada tahun 1299 dengan Stephan I.
Bolko (Lahir 1288 – Wafat 30 Januari 1300).
Beatrycze (Lahir 1290 – Wafat Munich, 25 Agustus 1322), menikah pada tanggal 14 Oktober 1308 dengan Louis IV, kemudian Raja Jerman dan Kaisar Romawi.