Bedah toraks dan kardiovaskular (Inggris: Cardiothoracic surgery) adalah tindakan medis berupa bedah pada dada, biasanya dengan mengambil beberapa tulang rusuk; dinding dada akan bergerak ke dalam sehingga bagian paru di bawah torakoplastik akan kolaps.[1] Pada pembedahan dada yang disebut torakoplastik kostoversi, beberapa tulang rusuk dipergunakan sebagai penyangga dengan cara meletakkannya secara vertikal dengan permukaan konkaf ke arah luar, sehingga dengan penyembuhan dinding toraks, bagian paru di bawahnya akan tetap kolaps.[1] Torakoplastik dikerjakan dengan tujuan agar bagian paru yang sakit akan kolaps, dengan terapo kolaps ini diharapkan akan mempercepat penyembuhan beberapa jenis penyakit jenis tuberkulosis paru.[1]
Bedah toraks dan kardiovaskular dilakukan misalnya ketika terjadi empiema (merupakan keadaan terdapatnya nanah dalam rongga pleura yang biasanya merupakan kelanjutan proses efuis parapneumonia[2]) menahun yang mengakibatkan rongga empiema tidak menutup karena penebalan dan kekakuan pleura (lapisan tisu tipis yang menutupi paru-paru dan melapisi dinding bagian dalam rongga dada, berfunfsi melindungi dan membantali paru-paru, jaringan ini mengeluarkan sejumlah kecil cairan yang bertindak sebagai pelumas, yang memungkinkan paru-paru untuk bergerak dengan lancar di rongga dada saat bernapas.[3].[4] Jika empiema tidak kunjung sembuh karena adanya fistel bronkopleura atau tidak mungkin dilakukan dekortikasi (operasi besar).[4] Pada pembedahan ini, segmen dari tulang iga dipotong subperiosteal, dengan demikian dinding toraks jatuh ke dalam rongga pleura karena tekanan atmosfer.[4]
Rujukan
- ^ a b c (Indonesia)Hassan Shadily & Redaksi Ensiklopedi Indonesia (Red & Peny)., Ensiklopedi Indonesia Jilid 6 (SHI-VAJ). Jakarta: Ichtiar Baru-van Hoeve, hal. 3598-3599
- ^ (Indonesia)Klik Paru[1]
- ^ (Indonesia)[kamuskesehatan.com/arti/pleura/]
- ^ a b c (Indonesia)Irman Somantri., Asuhan Keperawatan pd Pasien dgn Gangguan Sistem Pernapasan. Jakarta: Penerbit Salemba Medika, 2007, hal. 125
