Beatrice dilahirkan di Bordeaux sebagai putri kedua Raja Henry III dari Inggris dan Eleanor dari Provence. Masa kecil Beatrice diwarnai oleh tragedi, dan stres pemerintahan ayahandanya digabung dengan ketidak populeran ibundanya di mata bangsa Inggris.
Kakandanya Edward mengidap suatu penyakit yang membahayakan ketika ia masih sangat muda. Meskipun ia sudah sembuh, saudara-saudara Beatrice yang lain Richard, Henry, William, Katharine, dan John mati muda. Eleanor sangat sedih dengan kematian putri bungsunya Katharine, yang kemungkinan mengidap penyakit kemunduran yang menyebabkannya menjadi tuli dan akhirnya meninggal pada usia 3 tahun.
Bangsa Inggris tidak menyukai Raja Henry III karena pengaruh yang dimiliki Eleanor dan saudara Savoyardnya terhadap monarki, dan Baron menuntut lebih banyak kekuatan. Pada tahun 1263, Eleanor berlayar di atas kapal tongkang yang diserang oleh warga London. Peristiwa ini menimbulkan beberapa problem untuk Henry III dan keluarganya. Di pihak lain, Eleanor dan Henry memiliki hubungan pernikahan yang bahagia, Beatrice tumbuh di dalam lingkungan yang menyenangkan dan dekat dengan saudara-saudaranya.
Pernikahan dan keturunan
Pada satu titik, Henry melaksanakan beberapa negosiasi agar Beatrice dapat menikah dengan Raja Prancis dan juga menolak sebuah lamaran bahwa ia harus menikah dengan putra Raja Norwegia. Ketika Beatrice berusia 18 tahun ia menikah dengan Jean de Dreux, ahli waris keadipatian Bretagne. Beatrice kemudian mengganti namanya menjadi Beatrice de Dreux, ia dan Yann II memiliki tujuh orang anak:
Beatrice meninggal pada tanggal 24 Maret 1275 di London, Inggris. Kematiannya konon terjadi pada saat ia melahirkan, namun tanggal yang ada tidak menyebutkan teori tersebut, yang tidak dibenarkan di dalam beberapa artikel. Yann II menghormati istrinya dengan Obiit, sebuah kapel institusi di wilayah pribadi atau di antara gereja yang lebih besar, yang harus diselesaikan sebelum ia meninggal, agar ia dan Beatrice dapat bersama kembali. Beatrice dimakamkan di Gereja Grey Friars di Greenwich, London.[2] Suaminya menggantikannya sebagai adipati 11 tahun setelah kematiannya, oleh karena itu Beatrice tidak pernah disebut sebagai Adipati Wanita Bretagne.
Ikhtisar sejarah
Meskipun hanya terdapat sedikit informasi mengenai kegiatan Beatrice, ia merupakan bagian penting dari sejarah Inggris. Pernikahannya dengan Yann II membantu menempa aliansi dengan Prancis, kemudian menempatkan wilayah Earl Richmond dibawah yang disebut perisai Inggris.
Selama pemerintahan Henry, terdapat banyak oposisi kepadanya di Inggris. Pada saat ketika Simon de Montfort ingin melucuti beberapa kekuasaan raja untuk unjuk diri kepada para baron, ini penting untuk menguatkan pemerintahannya melalui pernikahan dengan keluarga yang berderajat tinggi. Putri pertamanya menikah dengan Raja Skotlandia, dan pernikahan Beatrice dengan Yann II, yang mengendalikan wilayah Earl di Richmond, memberikan Henry suatu sumber kekuatan tambahan. Lebih dari itu, sejumlah besar bangsawan Prancis datang ke Inggris dan dapat ditunjuk ke berbagai posisi politik.
Pernikahan Beatrice dan Yann II terbukti berguna bagi Henry III, jika hanya untuk membantu Henry memulihkan Poitiers. Sekarang Henry memiliki keamanan Inggris dan pengaruh di perbatasan utara, dan hal kemaharajaan Inggris. Meskipun Henry berencana untuk mendapatkan kembali Poiters, ia dikalahkan setelah kampanyenya. Karena ia tidak dapat mendapatkan kembali Poitiers, domainnya kecil dibandingkan Kerajaan Angevin. Dengan berbagai strateginya, Henry III memerintah Inggris selama 56 tahun sampai kematiannya pada tahun 1272.
^Her burial is recorded in the London Greyfriar's register: Kingsford, Charles Lethbridge (1915), "Register of the Grey Friars of London: Index of those buried in the church and cloister (A–K)", The Grey Friars of London, hlm. 134–139
^Douglas Richardson. Plantagenet Ancestry: A Study In Colonial And Medieval Families, 2nd Edition, 2011. pg 533-42.