Bakalau atau ikan kod (bahasa Inggris: cod) adalah salah satu jenis ikan dari genus Gadus, famili Gadidae yang hidup di samudra.[1] Terdapat berbagai jenis bakalau. Bakalau merupakan spesies yang penting untuk pemancingan profesional. Ikan bakalau merupakan salah satu jenis ikan yang banyak dimakan. Hati bakalau diproses untuk memproduksi minyak hati bakalau. Bersama dengan hadok dan sekol, ikan bakalau merupakan salah satu ikan yang umum dijadikan fish and chips.
Ikan bakalau telah diperdagangkan semenjak masa bangsa Viking. Ikan bakalau termasuk jenis ikan yang sangat mudah berkembang biak. Dalam sekali bertelur, induk betina bisa menghasilkan jutaan telur. Hal ini menyebabkan populasi ikan ini melimpah di lautan.[2]
Karakteristik
Ikan bakalau dari genus Gadus memiliki tiga sirip punggung dan dua sirip anus yang membulat. Sirip pelvis berukuran kecil dengan ujung yang memanjang dan berada di bawah penutup insang. Matanya berukuran sedang. Bakalau memiliki garis putih yang memanjang sepanjang tubuhnya dari insang hingga ekor. Berat rata-rata ikan bakalau adalah antara 5–12 kg, tetapi spesimen berukuran 100 kg pernah ditangkap. Bakalau Pasifik umumnya berukuran lebih kecil dari bakalau Atlantik, dan berwarna lebih gelap.[3][4]
Tahun 2006, kuota penangkapan ikan bakalau Atlantik barat laut adalah 23000 ton, yang merupakan setengah dari total populasi, sedangkan bakalau Atlantik timur laut adalah 473000 ton. Sedangkan bakalau Pasifik 260000 ton.
Budi daya bakalau Atlantik menjadi tren dikala total tangkapan di alam liar menurun.[7] Namun pertumbuhan usaha budi daya ikan bakalau cenderung lambat dikarenakan produksi benih ikan yang kurang diusahakan dikarenakan rendahnya rata-rata benih ikan hidup di akuarium budi daya.[8] Diperkirakan hal ini terjadi karena makanan yang diberikan kepada benih ikan bakalau tidak sama dengan yang biasa dimakan di alam liar.[9][10] Penambahan pakan ikan yang memiliki nutrisi setara dengan kopepoda (mangsa alami ikan bakalau) dan penambahan mineral selenium dan iodine diketahui dapat meningkatkan harapan hidup dan kesehatan benih bakalau budi daya.[11][12][13]
Bakalau Atlantik dijadikan lembaran tipis yang dikeringkan yang disebut dengan scrod. Di Inggris, ikan bakalau Atlantik dijadikan menu makanan yang populer, fish and chips. Ikan kod paling banyak dikonsumsi di Portugal, Spanyol, Italia, dan Brasil. Daging ikan bakalau berwarna putih.
Referensi
^Parker, Sybil, P (1984). McGraw-Hill Dictionary of Biology. McGraw-Hill Company.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Cohen, Daniel M. (1998). Paxton, J. R. & Eschmeyer, W. N., ed. Encyclopedia of Fishes. San Diego: Academic Press. hlm. 130–131. ISBN0-12-547665-5.Pemeliharaan CS1: Banyak nama: editors list (link)
^"Gadus morhua". FishBase. Ed. Ranier Froese and Daniel Pauly. April 2012 version. N.p.: FishBase, 2012.
^Kamisaka, Y., Jordal, A.E.O., Edvardsen, R.B., Kryvi, H., Otterlei, E., Rønnestad, I (2010). "A case report on the distended gut syndrome (DGS) in cultured larvae of Atlantic cod (Gadus morhua)". Aquaculture. 309: 38–48. doi:10.1016/j.aquaculture.2010.09.006.Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
^van der Meeren, T., Olsen, R.E., Hamre, K., Fyhn, H.J (2008). "Biochemical composition of copepods for evaluation of feed quality in production of juvenile marine fish". Aquaculture. 274 (2–4): 375–397. doi:10.1016/j.aquaculture.2007.11.041.Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
^Hamre, K., Srivastava, A., Rønnestad, I., Mangor-Jensen, A., Stoss, J (2008). "Several micronutrients in the rotifer Brachionus sp. may not fulfil the nutritional requirements of marine fish larvae". Aquaculture Nutrition. 14: 51–60. doi:10.1111/j.1365-2095.2007.00504.x.Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
^Hamre, K., Mollan, T.A., Sæle, Ø., Erstad, B (2008). "Rotifers enriched with iodine and selenium increase survival in Atlantic cod (Gadus morhua) larvae". Aquaculture. 284: 190–195. doi:10.1016/j.aquaculture.2008.07.052.Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
^Penglase, S., Nordgreen, A., van der Meeren, T., Olsvik, P., Sæle, O., Baeverfjord, G., Helland, S., Hamre, K (2010). "Increasing the level of selenium in rotifers (Brachionus plicatilis 'Cayman') enhances the mRNA expression and activity of glutathione peroxidase in Atlantic cod (Gadus morhua L.) larvae". Aquaculture. 306: 259–269. doi:10.1016/j.aquaculture.2010.05.011.Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
^Penglase, S., Harboe, T., Sæle, O., Helland, S., Nordgreen, A., Hamre, K (2013). "Iodine nutrition and toxicity in Atlantic cod (Gadus morhua) larvae". PeerJ. 1:e20: e20. doi:10.7717/peerj.20.Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
^Pacific cod. Nutritiondata.self.com. Retrieved on 2013-05-04.
^Atlantic cod. Nutritiondata.self.com. Retrieved on 2013-05-04.
Bahan bacaan terkait
Dean L.Y. Bavington. Managed Annihilation: An Unnatural History of the Newfoundland Cod Collapse (University of British Columbia Press; 2010) 224 pages. Links the collapse of Newfoundland and Labrador cod fishing to state management of the resource.
Mark Kurlansky. Cod: A Biography of the Fish That Changed the World (1997)
Cobb, John N (1916). Pacific Cod Fisheries. Bureau of Fisheries Document. no. 830. Washington, DC: Government Printing Office. OCLC14263968.
Shields, Edward (2001). Salt of the sea: the Pacific Coast cod fishery and the last days of sail. Lopez Island, Wash.: Heritage House. ISBN978-1-894384-35-3.