Astana Giriganda

Astana Girigondo
Informasi umum
Gaya arsitekturMakam berteras
KotaKalurahan Kaligintung, Kapanewon Temon, Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta
Negara Indonesia
Mulai dibangun1900
KlienDinasti Mataram

Astana Giriganda atau Pasarean Giriganda (bahasa Jawa: ꦥꦱꦉꦪꦤ꧀ꦒꦶꦫꦶꦒꦤ꧀ꦢ, translit. Pasarean Giriganda) adalah tempat pemakaman dan peristirahatan terakhir untuk Adipati Pakualaman beserta para kerabatnya. Lokasi Komplek pemakaman ini terletak di atas Perbukitan Menoreh di Kalurahan Kaligintung, Kapanewon Temon, Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta berjarak sekitar 10 km dari kota Wates.

Sejarah

Astana Giriganda pada awal dekade 1900-an

Berdasarkan sejarah turun temurun, tempat ini dulu bernama Gunung Keling. Sebelum tahun 1900 diminta Paku Alam V untuk dibuat makam. Angka tahun ini tertera pada prasasti di pintu gerbang di halaman/teras I. Di pemakaman tersebut sampai saat ini dimakamkan Paku Alam V sampai dengan Paku Alam IX. Para Adipati Paku Alam sebelum itu masih dimakamkan di Pasarean Hastana Kitha Ageng di Kotagede. Selain itu lokasi makam karena asal Paku Alam V, dia adalah anak dari dari Garwo Ampeyan Raden Ayu Resminingdyah yang berasal dari Trayu, Tirtarahayu, Galur, Kulon Progo.

Komplek Pemakaman

Secara garis besar komplek pemakaman ini terdiri dari 6 teras dan setiap teras dihubungkan dengan tangga atau trab. Teras pertama merupakan teras tertinggi dikelilingi tembok dan pagar besi setinggi 2,40 meter dengan gapura dan pintu gerbang terbuat dari besi. Area teras satu sebesar 3,2 x 2,155 meter ini dimakamkan keluarga Pakualaman yakni isteri, anak dan menantu, sudah terdapat 32 makam, teras 2 terletak disebelah Selatan teras 1, dihubungkan dengan trap, telah berisi 8 buah makam, teras 3 sudah terdapat 2 makam, teras 4 sudah terdapat 3 buah makam yang merupakan kerabat jauh Pakualaman, teras 5 masih kosong, dan teras ke 6 terbagi menjadi 2 bagian yakni sebelah barat sudah ada 2 makam dan sebelah Timur sudah ada 7 makam. Bagi pengunjung atau peziarah ke makam ini tidak dipungut biaya apapun.

Suasana Makam

Memasuki area makam pengunjung disambut dengan menaiki anak tangga jumlahnya sekitar 258 buah. Setelah itu disambut dengan wangi bunga dan dupa dari makam-makam tersebut. Seperti halnya makam-makam raja yang lain yang terletak di atas pemandangan dari atas tampak indah dan suasananya sangat mistis.

Referensi

Pustaka

Pranala luar