Di Palestina, arsitektur memegang peranan sebagai bahagian daripada warisan kebudayaan bagi bangsa Palestina. Dalam hal ini, ia mengacu kepada gaya arsitektur dari seni tradisional sampai yang kontemporer dalam sejarah Palestina selama rentang tempoh yang berbeda-beda. Arsitektur vernakular di Palestina dianggap sebagai bagian daripada arsitektur Arab, Mediterania Timur, Islam, dan sekitarnya mengingat adanya persamaan elemen, detail, dan bahan bangunan yang mirip dengan daerah Negeri Syam lainnya.[1]
Palestina juga punya gaya arsitektur yang luas dan beragam yang dapat diklasifikasikan tidak hanya menurut periode sejarah, tetapi juga sesuai dengan sifat bahan yang digunakan. Ini disebabkan oleh kayanya warisan bangunan juga item-item arsitektur di samping banyaknya negara yang pernah berdiam dan memerintah di sana, di mana karakter tempatan dan asing bercampur.[2] Keanekaragaman hal-hal di atas juga kesatuan-kesatuan budaya arsitektural dari Balkan hingga Afrika Utara disebabkan oleh karena ia menjadi tempat lebur pertukaran yang dipupuk oleh para kafilah dari jalur perdagangan, juga pengaruh Kesultanan Utsmaniyah yang menguasai daerah tersebut sejak abad ke-16 hingga era Perang Dunia I.[2]