Anwar St. Pamoentjak adalah seorang aktivis olahraga, dan pejuang kemerdekaan Indonesia berdarah Minangkabau. Ia merupakan salah seorang pendiri dan sekaligus menjabat sebagai Ketua Umum Persib Bandung yang pertama sejak tahun 1933.[1]
Riwayat ringkas
Perjuangan
Anwar merupakan aktivis pemuda dan juga tokoh pergerakan kemerdekaan di kota Bandung berdarah Minangkabau. Bersama beberapa tokoh Sunda, seperti Raden Ukar Bratakusumah, Djundjunan Setiakusumah, Raden Ema Bratakusumah, dan Duyeh Suharsa, ia menghimpun para pemuda untuk menghadapi situasi setelah kekalahan Jepang dari pihak sekutu dan setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.[1] Ia juga dipercaya sebagai ketua Barisan Pelopor pada masa revolusi kemerdekaan setelah masuknya kembali Belanda dengan membonceng pihak sekutu. Setelah masa revolusi, Anwar aktif sebagai anggota DPRD-S Bandung sebagai wakil dari Partai Republik Indonesia Merdeka (PRIM).[1]
Persib Bandung
Anwar St. Pamoentjak diangkat menjadi Ketua Umum Persib Bandung pada 14 Maret 1933, yang juga merupakan hari kelahiran Persib Bandung, setelah terjadinya peleburan beberapa klub yang ada di kota Bandung, seperti SIAP, Soenda, Singgalang, Diana, Matahari, OVU, RAN, HBOM, JOP, MALTA, dan Merapi, ke dalam satu perserikatan yang bernama Persib. Sebelumnya di Bandung terdapat dua badan sepak bola, yaitu Persatuan Sepak bola Indonesia Bandung (PSIB) dan National Voetball Bond (NVB).[2] Anwar St. Pamoentjak kemudian digantikan oleh R. Sadikin menjadi Ketua Umum Persib Bandung yang kedua pada tahun 1937.[3]
Rujukan
Pranala luar