Angkatan Udara Kerajaan Brunei
Angkatan Udara Kerajaan Brunei (bahasa Melayu: Tentera Udara Diraja Brunei [TUDB]; abjad Jawi: تنترا اودار دراج بروني) adalah angkatan udara dari Brunei Darussalam. Angkatan Udara Kerajaan Brunei ini terutama berbasis di Pangkalan Udara Rimba dalam Bandara Internasional Brunei.[2] Peran Angkatan Udara Kerajaan Brunei adalah untuk mempertahankan wilayah udara nasional dan untuk memberikan pengawasan udara dari perbatasan darat dan maritim. Angkatan Udara Kerajaan Brunei dibentuk pada 1 Oktober 1991 dari Sayap Udara Angkatan Bersenjata Kerajaan Brunei. Wing Udara Angkatan Bersenjata Kerajaan Brunei telah mengoperasikan helikopter (Bell 205) sejak 1966.[3] Angkatan Udara Kerajaan Britania memberikan spesialis sumber daya manusia seperti pilot dan teknisi pesawat untuk membantu Angkatan Udara Kerajaan Brunei. SejarahAngkatan Udara Kerajaan Brunei didirikan sebagai Wing Udara dari Askar Melayu Diraja Brunei pada tahun 1965. Pertama kali ditugaskan untuk menerbangkan dokter ke daerah pedesaan dengan dua pesawat Sikorsky S-55, yang dioperasikan oleh pilot dari Worldwide Helicopter Company. Pada tahun 1966, tugas tersebut diambil alih oleh pilot dari Angkatan Udara Kerajaan Britania yang mengoperasikan tiga helikopter Westland Whirlwind.[4] Pada tahun 1967, unit ini berganti nama menjadi Peleton Helikopter dan menerima lima helikopter Bell 206 Jet Ranger. Sekolah Pelatihan Teknis Udara didirikan pada tahun 1980. Pada tahun 1981, Skuadron Kedua didirikan dan dilengkapi dengan enam helikopter Bolkow BO 105. Skuadron Ketiga didirikan pada tahun 1982 dan dilengkapi dengan SIAI-Marchetti SF260. Ketika Brunei mengambil tanggung jawab untuk pertahanannya sendiri dari Britania Raya pada tahun 1984, Wing Udara diperluas. Pada 1 Oktober 1991, dengan persetujuan Sultan, Wing Udara secara resmi berganti nama menjadi Angkatan Udara Kerajaan Brunei.[4] Skuadron Keempat didirikan pada tahun 1997 dan dilengkapi dengan helikopter S-70A Blackhawk. Skuadron Kelima juga didirikan pada tahun 1997 dan dilengkapi dengan pesawat CN-235 dan Skuadron Pertahanan Pangkalan. Pada tahun yang sama, Skuadron Ketiga menerima pesawat latih Pilatus PC-7 Mark II. Skuadron Tiga Puluh Delapan didirikan pada tahun 1999 dan dilengkapi dengan rudal permukaan-ke-udara Mistral.[4] Per 28 Agustus 2020, Panglima Angkatan Udara Kerajaan Brunei adalah Brigadir Jenderal (U) Dato Seri Pahlawan Mohd Sharif bin Dato Paduka Haji Ibrahim. InventarisInventaris saat ini
Referensi
Pranala luar |