Andreas Victor Michiels
Andreas Victor Michiels (30 Mei 1797 – 25 Mei 1849) ialah seorang perwira dan pejabat administrasi berpangkat mayor jenderal di Hindia Belanda. Ia tewas dalam perang Bali III. Awal kehidupan dan karier militerMichiels masuk dinas militer pada usia 17 tahun, ikut dalam Pertempuran Waterloo, dan pada tahun 1817 pergi ke Pulau Jawa, di mana ia terlibat langsung dalam konflik di Karesidenan Cirebon. Pada tanggal 29 Agustus 1818 ia naik jabatan sebagai kapten. Ia ikut berperang dalam Perang Jawa sebagai komandan kolonel. Pada tanggal 22 November 1828, Raja Willem I menganugerahi Michiels ksatria kelas III dengan Militaire Willems-Orde; setahun sebelumnya ia telah diangkat sebagai mayor. Pada tahun 1831, ia memimpin ekspedisi ke Tapus, Barus, dan Singkil, dan pada tahun 1831 dan 1832, ia ikut dalam penaklukan Naras dan Kottiangan. Pada tahun 1832, ia memimpin ekspedisi atas Kesultanan Jambi; pada bulan Mei pada tahun itu juga ia diangkat sebagai letnan kolonel dan pada bulan November ia dianugerahi gelar ksatria dengan Orde Singa Belanda. Ia memimpin penyerbuan atas Bonjol dan di bawah kepemimpinannya ia berhasil merebutnya. Atas keberhasilannya itu, ia dianugerahi gelar oleh kolonel pada tanggal 3 Oktober 1837; di bawah kepemimpinannya, pada tahun 1838 ia menaklukkan Kuta, dan pada tahun 1840 ia menguasai Barus, Tapus dan Singkil, pada tahun 1841 ia menindas pemberontakan di Batipuh dan pada tahun 1844 dan 1845, sebuah serangan umum dilancarkan atas Sungai Pagu. Michiels juga mendapatkan kehormatan di antara orang Belanda karena pencapaian itu. Pada tahun 1841, ia diangkat sebagai ajudan di dinas khusus raja dan komandan dari Militaire Willems-Orde. Pada tahun 1843, Michiels mencapai gelar mayor jenderal. Gubernur Pesisir Barat SumatraPada tanggal 20 November 1837, Michiels diangkat sebagai gubernur di Pesisir Barat Sumatra. Ia mendukung pimpinan tradisional dan dengan bantuan mereka, pemerintahan Belanda dapat didirikan di Dataran Tinggi Padang. Kebijakannya kadang-kadang dikritik oleh Ferdinand Vermeulen Krieger dan Wolter Robert van Hoëvell. Akhir hidupPada tanggal 19 Februari 1849, Michiels diangkat sebagai komandan sementara KNIL serta pimpinan dan komisaris pemerintahan urusan Bali dari ekspedisi ke-3 terhadap sejumlah kerajaan di Bali. Jabatannya sebagai gubernur digantikan oleh Jan van Swieten. Setelah kemenangan di sejumlah pertempuran, Michiels terbunuh dalam serangan malam dari laskar pamating (berani mati) dan telik tanem (pengintai) terhadap bivak Belanda di Pantai Kusamba (kini di Kabupaten Klungkung), setelah Jagaraga dikuasai. Monumen Michiels di Padang dibangun untuk menghormatinya. SerbanekaSebagai gubernur Pesisir Barat Sumatra, pada tahun 1843, Michiels mengalami benturan cukup serius dengan Eduard Douwes Dekker, yang saat itu menjabat sebagai kontrolir di Natal (sekarang di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara). Karena menemukan defisit anggaran dalam kas pemerintahannya, ia diberhentikan sementara dari jabatannya, dan pindah ke Padang tanpa penghasilan apa-apa. Kejadian ini membuat Douwes Dekker memunculkan tokoh Jenderal Van Damme dalam novelnya Max Havelaar. Rujukan
Pranala luar
|