Ahmad bin 'Alī Ar-Rifa'i (1118 M/512 H – 1182 M/576 H) adalah seorang ulama pembentuk Tarekat Rifa'iyyah. Ia merupakan seorang faqih Syafii, seorang Asy'ari, dan juga seorang ulama sufi berkebangsaan Irak abad ke-6 Hijriah/12 Masehi. Ia dikenal sebagai salah seorang tokoh pokok dalam persufian (Quthb), dan padanya Tarekat Rifa'iyyah disandarkan. Dia digelari dengan sebutan "Abu Al-'Ālamīn", "Syaikh Ath-Tharā'iq", "Syaikh Al-Kabīr", dan "Ustadz Al-Jamā'ah". Ia lahir di Desa Hasan, Kegubernuran Wasith, Irak, dan meninggal di Desa Ummu 'Ubaidah, suatu tempat yang terletak di antara Wasith dan Basra. Beberapa di antara karangannya adalah Tafsīr Sūrah Al-Qadr, Ath-Tharīq Ila Allāh, Syarah At-Tanbīh Fī Al-Fiqih, dan wejangan-wejanagannya dikumpulkan dalam sebuah risalah yang dinamai Rahīq Al-Kautsar.[1]
Ia memiliki nasab yang tersambung sampailah kepada Ali bin Abi Thalib dan Fatimah Putri Rasulullah SAW. Ketika Ahmad bin Ali ar-Rifa'i ini masih kecil, ayahnya yakni Sayyid Ali Al-Bathā'ihī meninggal. Sehingga, iapun diasuh oleh Sayyid Manshūr Ar-Rabbanī Al-Bathā'ihī.[2]
Nasab
Garis keturunan Ar-Rifa’i bersambung kepada Nabi Muhammad saw. dari jalur Sayyidina Husein, cucu Rasulullah saw. Lengkapnya sebagai berikut; Ahmad Ar-Rifa'i bin Ali bin Yahya bin Sayyid Tsabit bin Hazim Ali bin Sayyid Ahmad bin Ali bin Hasan bin Rifa’ah Al-Hasyimi Al-Makki bin Sayyid Mahdi bin Muhammad bin Hasan bin Sayyid Husein Ar-Ridha bin Sayyid Ahmad Al-Akbar bin Musa Ast-Tsani bin Ibrahim Al-Murtadha bin Sayyid Musa Al-Kadzim bin Sayyidina Ja’far Ash-Shadiq bin Sayyid Muhammad Baqir bin Sayyid Zainal Abidin Ali As-Sajjad bin Sayyid Husein bin Sayyidina Ali Amirul Mu’minin dengan Sayyidah Fatimah binti Rasulullah SAW. Sedangkan dari jalur ibu, Nasab Ar-Rifa’i bersambung kepada salah satu sahabat Nabi yang bernama Abu Ayyub Al-Anshari.
Referensi
- ^ Tarabichi, Georges (2006). Mu'jām Al-Falāsifah. Cetakan ke-III. hlm.322 – 23. Beirut: Dār Ath-Thalī'ah.
- ^ Al-Kailani, Jamāluddīn Fāqih. Al-Imam Ahmad Ar-Rifa'i Al-Muslih Al-Mujaddid. hlm.45.