Pemain mengendalikan Atma, seorang pelajar SMA asal Surabaya yang menghabiskan waktunya menjelajah kota Loka bersama dengan pacarnya Raya.[2] Menggunakan buku merah ajaib yang dia terima dari seorang anak perempuan, Atma dapat masuk ke dalam hati orang-orang, mempelajari ketakutan serta hasrat terbesar mereka, lalu menyelesaikan masalah-masalah yang mereka hadapi. Sementara Raya memiliki kemampuan yang lebih kuat, seperti mengangkat benda dan menghentikan orang menggunakan pikirannya, serta mengubah realitas dunia.[3]
Permainan video A Space for the Unbound dibentuk dalam bentuk petualangan dengan teka-teki naratif. Pemain dapat berbicara dengan karakter lain serta mengambil benda lalu menggunakan benda tersebut untuk melanjutkan cerita permainan.[4]
Alur cerita
Bagian ini kosong. Anda bisa membantu dengan melengkapinya. (Agustus 2024)
Artikel ini perlu dikembangkan dari artikel terkait di Wikipedia bahasa Inggris. (Agustus 2024)
klik [tampil] untuk melihat petunjuk sebelum menerjemahkan.
Lihat versi terjemahan mesin dari artikel bahasa Inggris.
Terjemahan mesin Google adalah titik awal yang berguna untuk terjemahan, tapi penerjemah harus merevisi kesalahan yang diperlukan dan meyakinkan bahwa hasil terjemahan tersebut akurat, bukan hanya salin-tempel teks hasil terjemahan mesin ke dalam Wikipedia bahasa Indonesia.
Jangan menerjemahkan teks yang berkualitas rendah atau tidak dapat diandalkan. Jika memungkinkan, pastikan kebenaran teks dengan referensi yang diberikan dalam artikel bahasa asing.
A Space for the Unbound awalnya merupakan sebuah purwarupa permainan video yang dikembangkan oleh Dimas Novan Delfiano, salah satu pengembang di Mojiken Studio, dalam rangka kegiatan Mojiken Camp tahun 2015. Purwarupa tersebut lalu dirilis melalui halaman itch.io milik Mojiken Studio dengan nama A Space for the Unbound - The Bridge.[5][6]
Dimas Novan Delfiano selaku seniman dari permainan video tersebut menyatakan bahwa inspirasi dari A Space for the Unbound datang dari banyak film, manga, dan anime. Beberapa karya yang menginspirasi pembuatan A Space for the Unbound adalah film Inception karya Christopher Nolan, film The Truman Show karya penulis Andrew Niccol [en] dan sutradara Peter Weir, manga buatan Shūzō Oshimi, dan novel The Strange Library tulisan Haruki Murakami. Dimas menyatakan bahwa dia ingin menggabungkan seluruh inspirasi tersebut dengan kebudayaan dan latar Indonesia.[6]
Latar tahun 90-an dari A Space for the Unbound dipilih sebagai penghormatan pada masa-masa saat pengembang tumbuh dewasa. Dimas juga menyebutkan bahwa jika mereka bisa memvisualisasikan dan mentransformasikan lingkungan kampung halaman pengembang, mereka merasa mereka dapat lebih mengapresiasi tempat mereka tinggal dan memberikan nilai baru terhadap tempat tersebut.[6]
Pada majalah Weekly Famitsu edisi gabungan 14-21 Mei 2020, A Space for the Unbound diumukan akan dirilis pada konsol PlayStation 4, Xbox One, dan Nintendo Switch, dengan Chorus Worldwide akan menjadi penerbit permainan video tersebut di negara Jepang. Pada majalah tersebut, diumumkan juga bahwa permainan video ini akan dirilis pada periode musim dingin tahun 2020.[7]
Pada 25 Agustus 2020, diumumkan bahwa PQube akan menjadi penerbit global dari versi konsol A Space for the Unbound. Pengumuman ini dibarengi dengan perilisan trailer perdana dari permainan video ini melalui saluran Youtube milik PQube. Perilisan A Space for the Unbound juga diumumkan ditunda ke periode Q3 tahun 2021.[8]
Sebuah trailer baru dari A Space for the Unbound dirilis sebagai bagian dari acara LudoNarraCon 2021. Pada trailer tersebut, diumumkan bahwa permainan video ini akan dirilis pada tahun 2022.[9] Trailer dari A Space for the Unbound juga ditampilkan sebagai bagian dari pameran MIX 10th Anniversary.[10] Pada pameran tersebut, PQube dan Toge Productions, selaku penerbit permainan video, merilis trailer terbaru dari A Space for the Unbound. Melalui trailer tersebut, A Space for the Unbound dikonfirmasi akan dirilis untuk platform PlayStation 5 danXbox Series X/S.[11]
Sebagai bagian dari promosi A Space for the Unbound, Mojiken Studio dan Toge Productions berkolaborasi dengan Kosmik untuk membuat komik web berjudul A Space for the Unbound: Broken Memories. Komik web tersebut dirilis pada aplikasi LINE Webtoon mulai tanggal 20 Mei 2022.[12]
Pada tanggal 24 Agustus 2022, Toge Productions dan Mojiken Studio mengeluarkan pernyataan melalui akun sosial media dari A Space for the Unbound. Pada pernyataan tersebut, Toge Productions dan Mojiken Studio menuding bahwa PQube Games telah memanfaatkan status Toge Productions dan Mojiken Studio sebagai studio pengembang permainan video dari Indonesia untuk mendapatkan dana keragaman (diversity fund) dari salah satu platform konsol terkemuka. Informasi mengenai penerimaan dana tersebut lalu disembunyikan oleh pihak PQube Games dan kemudian digunakan oleh pihak PQube Games sebagai jaminan dalam diskusi untuk menambah jatah keuntungan yang akan didapatkan PQube Games.[13][14] PQube Games membalas tudingan tersebut dengan menyatakan bahwa Toge Productions telah memaksakan secara sepihak revisi yang tidak masuk akal terhadap ketentuan pada perjanjian antar kedua belah pihak dan menyatakan bahwa tudingan tersebut merupakan buntut dari kegagalan Toge Productions dalam mencapai perjanjian yang diinginkan oleh Toge Productions.[15] Akibat dari konflik tersebut, Mojiken Studio dan Toge Productions memutuskan untuk menunda perilisan permainan video tersebut.[14] Konflik ini berhasil diselesaikan setelah Toge Productions, Mojiken Studio, PQube Games, dan Chorus Worldwide berhasil mencapai kesepakatan. Pada kesepakatan tersebut, dinyatakan bahwa PQube Games telah memberikan dana dan mengembalikan hak penerbitan kepada Toge Productions. Hak penerbitan global untuk versi konsol akan lalu dipegang oleh Chorus Worldwide.[16]
Pengembang permainan kembali merilis sebuah tralier baru, kali ini sebagai bagian dari video Indie World Showcase milik Nintendo.[17] Pada video trailer tersebut, diumumkan juga bahwa A Space for the Unbound akan dirilis di seluruh dunia pada tanggal 19 Januari 2023.[18]
Menulis untuk The Guardian, Lewis Packwood menyebut bahwa A Space for the Unbound memiliki karakter yang mengesankan dan cerita yang dengan cakap mengisahkan dampak perundungan, anxiety, depresi, dan kekerasan dalam rumah tangga.[4] Lowell Bell dari Nintendo Life merasa bahwa A Space for the Unbound memiliki durasi permainan yang terlalu lama akibat quest yang tidak berhubungan dengan cerita utama, namun Bell tetap memberikan ulasan yang positif mengenai visual dan kisah yang diceritakan oleh A Space for the Unbound.[2]
^Toge Productions menjadi penerbit permainan versi PC, sementara Chorus Worldwide menjadi penerbit permainan versi konsol secara global setelah mengambil alih hak penerbitan dari PQube.[1]